Ahad 21 Mar 2021 15:16 WIB

Sekitar 400 Ulama Wafat Selama Pandemi Covid-19

RMI melihat penting sekali pemerintah mempriortaskan perlindungan terhadap alim ulama

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sekitar 400 Ulama Wafat Selama Pandemi Covid-19. Innalillahi wa inna ilaihi roji
Foto: icfresno.org
Sekitar 400 Ulama Wafat Selama Pandemi Covid-19. Innalillahi wa inna ilaihi roji

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wabah Covid-19 telah melanda Indonesia selama setahun. Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencatat sampai pekan lalu ada sekitar 400 ulama wafat selama masa pandemi Covid-19. 

Ketua Satkor Covid-19 RMI PBNU, KH Ulun Nuha mengatakan, para kiai atau ulama bekerja di garis depan. Mereka adalah pahlawan spiritual masyarakat. Pada Ramadhan tahun lalu sudah dilalui dengan kesedihan dan kebekuan kegiatan keagamaan. Tentu harapannya Ramadhan ini bisa berjalan dengan baik.

"Sampai pekan lalu dalam catatan kami sudah ada 400 ulama yang meninggal dunia selama masa pandemi Covid-19," kata Kiai Ulun kepada Republika.co.id, Ahad (21/3).

Ia mengatakan, kalau ulama terus wafat, meninggalkan umat. Tentu yang rugi adalah seluruh bangsa ini. Sehubungan dengan itu, RMI melihat penting sekali pemerintah mempriortaskan perlindungan terhadap alim ulama. Salah satunya dengan upaya memprioritaskan vakinasi bagi para alim ulama.

"Sepertinya kalau dari pemerintah pusat, kesadaran dan political will-nya sudah ada (untuk vakinasi ulama dan pesantren), tetapi saya tidak tahu tetapi ketika turun ke daerah provinsi dan kabupaten/ kota kemudian inisiatifnya bisa sangat berbeda-beda," ujarnya.

Maka dari itu, Kiai Ulun mengimbau dan berhadap dukungan dari dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/ kota untuk memprioritaskan para alim ulama dan keluarga besar pesantren. Supaya mereka segera mendapatkan vaksin Covid-19.

RMI juga menyampaikan bahwa sudah ada laporan dari sejumlah pesantren yang telah mendapat vaksin Covid-19. Tapi masih banyak pesantren yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement