REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Musik bukanlah hal asing bagi Annisa. Sejak berusia 6 tahun, wanita kelahiran 24 Aprul 1994 ini sudah cukup akrab dengan piano, mikrofon dan orkestras. Tapi butuh waktu dua dekade bagi Annisa untuk membuahkan karya perdananya lewat lagu.
Karya berjudul Di Ujung Sana menjadi debut karya lagu yang ditulis sendiri. Lagu tersebut dituliskan hanya dalam waktu satu jam di saat tak sengaja memainkan jemari di atas tombol-tombol piano.
“Banyak teman bertanya, kenapa baru sekarang? Sebenarnya saya sudah mencoba menulis lirik dan nada sejak dulu. Namun saya sering mendapati kesulitan di tengah prosesnya,” kata Annisa mengawali obrolannya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (20/3).
Dalam urusan menulis, sejatinya bukan sesuatu yang aneh bagi Annisa. Ia sudah terbiasa menulis puisi, cermen hingga prosa bergenre roman. Namun kesibukan menimba ilmu yang mengantarkannya menyandang gelar Master Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia (UI), membuatnya tak terlalu memfokuskan diri pada dunia musik.
“Ternyata menulis lirik lagu itu suatu skill lain. Challenging,” katanya.
“Pada momentum sekarang (pandemi Covid-19) sekaligus mengingatkan bahwa saya sudah lama tidak kembali dalam dunia musik. Sejak kuliah saya terlalu fokus di bidang lain. Rindu juga akhirnya. Semoga karya ini bisa diterima pendengar,” lanjutnya.
Pengagum band Dewa dan Jamie Cullum ini juga mempertegas imajinasi perasaan itu dengan chord yang sederhana. Instrumen gitar dimasukkan sebagai pemanis agar nuansa blissful dan harapan akan semakin terasa. Untuk merealisasikan mimpi kecilnya, Annisa mengajak pamannya, Didan ME, sebagai produser serta dibantu oleh Ady Julian ‘Yovie Nuno, Vidy dan Ari Renaldi.
“Semoga karya ini bisa mengobati kerinduan saya sekaligus mampu menghibur para pendengar,” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
