Sabtu 20 Mar 2021 04:51 WIB

Gubernur Bahas Pembangunan Solo Raya di Rumah Dinas

Perlunya sinergi kerja sama daerah dalam pembangunan di kawasan Solo Raya

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendampingi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo melihat stan pelayanan terpadu, usai meresmikan Mall Pelayanan Publik Kota Salatiga, di Salatiga, Jumat (19/3).
Foto: Humas Prov. Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendampingi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Tjahjo Kumolo melihat stan pelayanan terpadu, usai meresmikan Mall Pelayanan Publik Kota Salatiga, di Salatiga, Jumat (19/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Bahas sinergi pembangunan di kawasan Solo Raya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo undang Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka ke rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, Puri Gedeh, di Semarang, Jumat (19/3).

Selain Gibran, gubernur juga mengundang Bupati Sukoharjo, Etty Suryani. Yang tak kalah mengundang perhatian adalah kedatangan anggota DPR RI, Aria Bima dalam pertemuan terbatas tersebut.

Sebelum melakukan pertemuan tertutup, baik Gubernur Jawa Tengah maupun ke-tiga tamunya juga terlibat perbincangan hangat di salah satu ruang rumah dinas orang nomor satu di Provinsi Jawa Tengah tersebut.

Dikonfirmasi usai acara, Gibran menyampaikan bahwa pertemuan di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah tersebut digelar dalam suasana yang santai karena memang waktunya juga cukup pendek.

Perihal materi pembahasan dalam pertemuan, Wali Kota Solo tersebut menyebut soal sinergi pembangunan daerah. “Ada sejumlah persoalan yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Intinya adalah bagaimana membangun kerjasama daerah dalam pembangunan di kawasan Solo Raya,” jelasnya.

Karena, lanjut dia, masalah Sukoharjo juga merupakan masalah Solo juga. Maka masalah bersama tersebut juga harus diselesaikan secara bersama- sama. “Contohnya persoalan underpass Makamhaji yang ditutup, itu bukan hanya masalah Sukoharjo, tapi dampaknya juga ke warga Solo,” tambahnya.

Dalam persoalan tersebut, masih ungkap Gibran, tidak bisa dikatakan itu bukan kewenangannya, karena memang bukan di wilayah Kota Solo. Tetapi Solo Raya ini harus saling bergandengan tangan.

Sementara persoalan lain yang juga ikut dibahas, seperti konektivitas antar wilayah di Solo Raya, terkait dengan rencana pengembangan moda transportasi kereta api listrik yang saling menghubungkan daerah di kawasan Solo Raya.

Termasuk juga penambahan koridor Bus Rapid Transit (BRT) ke wilayah- wilayah kawasan Solo Raya. Terkait hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah menyusun sejumlah program kerja dalam RPJMD.

Untuk itu, koordinasi antar wilayah menjadi sangat penting agar pembangunan tersebut bisa sejalan antar daerah di Solo Raya. “Antara lain itu yang dibahas dalam pertemuan kali ini,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Sukoharjo, Etty Suryani sangat mendukung penuh upaya kolaborasi membangun Solo Raya. Karena memang masih banyak persoalan yang harus diselesaikan bersama antar wilayah tersebut.

“Misalnya persoalan jalan, transportasi umum dan lainnya termasuk dalam hal pengembangan kawasan pariwisata yang juga harus terintegrasi satu sama lain dan juga saling mendukung,” ," katanya.

Dalam pertemuan itu, lanjut Etty, Gubernur Jawa Tengah memang menginginkan agar pembangunan di daerahnya tidak berjalan sendiri- sendiri dan kolaborasi antar wilayah menjadi sangat penting untuk mendukung jalannya pembangunan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement