Jumat 19 Mar 2021 16:06 WIB

Jenderal Pakistan ke India: Mari Kubur Masa Lalu

India dan Pakistan sama-sama menguasai sebagian wilayah Kashmir.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Orang-orang membakar patung Perdana Menteri India Narendra Modi dan bendera India selama protes untuk menunjukkan solidaritas dengan warga Kashmir yang tinggal di Kashmir yang dikelola oleh India pada Hari Hak Asasi Manusia Internasional di Hyderabad, Pakistan, 10 Desember 2020. Demonstran menuntut diakhirinya pemerintahan India di wilayah dan penyelesaian sengketa sesuai dengan keinginan Kashmir dan resolusi PBB. Kashmir, wilayah Himalaya yang mayoritas Muslim yang terbagi antara dua tetangga bersenjata nuklir, telah memicu dua perang di antara mereka sejak kemerdekaan mereka dari Inggris pada tahun 1947.
Foto: EPA-EFE/NADEEM KHAWAR
Orang-orang membakar patung Perdana Menteri India Narendra Modi dan bendera India selama protes untuk menunjukkan solidaritas dengan warga Kashmir yang tinggal di Kashmir yang dikelola oleh India pada Hari Hak Asasi Manusia Internasional di Hyderabad, Pakistan, 10 Desember 2020. Demonstran menuntut diakhirinya pemerintahan India di wilayah dan penyelesaian sengketa sesuai dengan keinginan Kashmir dan resolusi PBB. Kashmir, wilayah Himalaya yang mayoritas Muslim yang terbagi antara dua tetangga bersenjata nuklir, telah memicu dua perang di antara mereka sejak kemerdekaan mereka dari Inggris pada tahun 1947.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Panglima militer Pakistan, Jenderal Qamar Javed Bajwa, meminta pesaing mereka, India untuk mengubur masa lalu dan bergerak menuju kerja sama. Upaya ini dapat membuat kondisi kedua negara bertetangga ini semakin baik menyusul pengumuman gencatan senjata bersama yang tak terduga bulan lalu antara militer kedua negara.

"Kami merasa sudah waktunya mengubur masa lalu dan bergerak maju," kata Bajwa dalam pidatonya di sebuah konferensi di Islamabad yang dimaksudkan untuk menyoroti kebijakan keamanan baru pemerintah Pakistan, pada Kamis (18/3).

Baca Juga

Tapi, Jenderal  Bajwa menekankan, beban ada pada India untuk menciptakan lingkungan kondusif. Dia pun menilai, Amerika Serikat (AS) memiliki peran untuk dimainkan dalam mengakhiri konflik regional. "Tapi ... tetangga kita (India) harus menciptakan lingkungan yang kondusif, terutama di Kashmir yang diduduki India," kata Jenderal Bajwa.

Tentara  yang kuat telah memerintah negara itu selama hampir setengah dari 73 tahun kemerdekaan Pakistan. Militer telah lama mengendalikan kebijakan luar negeri serta keamanan.

India dan Pakistan sama-sama menguasai sebagian wilayah Kashmir utara, tetapi keduanya mengeklaim wilayah Himalaya secara penuh yang telah menjadi sumber sebagian besar konflik di antara keduanya.

Hubungan memburuk pada 2019 setelah Delhi mencabut bagian Kashmir dari status khusus yang telah lama ada di bawah konstitusi India. Kedua negara bersenjata nuklir ini telah berperang tiga kali ketika mereka mengirim pesawat tempur ke wilayah masing-masing.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement