Jumat 19 Mar 2021 14:27 WIB

Kalbe Luncurkan Tes Covid-19 dengan Air Liur

Tes ini memiliki prosedur yang lebih sederhana dibanding tes berbasis swab nasofaring

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe)
Foto: https://www.kalbe.co.id/
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk meluncurkan tes Covid-19 berbasis saliva atau air liur. Tes yang diberi nama InnoLamp ini menggunakan metode reverse transcription loop mediated isothermal amplification (RT-LAMP) untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2.

Direktur PT Kalbe Farma Tbk Sie Djohan mengatakan, tes ini memiliki prosedur yang lebih sederhana dibandingkan tes berbasis swab nasofaring. Tes ini diklaim lebih praktis karena pengambilan sampel bisa dilakukan secara mandiri. 

"Peralatan yang dibutuhkan untuk tes ini relatif sederhana, kemudian pengambilan sampel yang dilakukan juga simpel," kata , Jumat (19/3).

Berbeda dengan tes berbasis RT-PCR, menurut Djohan, metode RT-Lamp bisa mendeteksi keberadaan virus SARS-CoV-2 dalam tubuh seseorang dengan lebih cepat. Hanya kurang dari sembilan jam, keberadaan virus sudah bisa terdeteksi.  Sedangkan RT-PCR membutuhkan waktu hingga 48 jam untuk mendeteksi. 

 

Meski bisa mengeluarkan hasil dalam waktu singkat, menurut Djohan, tes ini memiliki tingkat akurasi setara dengan metode RT-PCR. Dengan akurasi yang tinggi, tes Covid-19 dengan metode RT-Lamp ini bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah dibandingkan metode RT-PCR. 

Djohan menjelaskan, riset untuk mengembangkan metode RT-Lamp ini sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2020 melalui anak usaha perseroan PT Innolab Sains Internasional (KALGen Innolab). Peralatan test InnoLamp sepenuhnya diproduksi di dalam negeri meskipun beberapa bahan baku masih harus diimpor. 

Saat ini, perseroan memiliki kapasitas produksi kurang dari 500 ribu tes per bulan. Emiten berkode KLBF ini akan terus meningkatkan kapasitas produksinya dalam waktu dekat. "Akan segera kami tingkatkan menjadi 1 juta tes per bulan dalam waktu 1-2 bulan. Lalu akan kami tingkatkan lagi menjadi 2 juta tes per bulan," kata Djohan. 

Djohan mengatakan, tes InnoLamp ini  sudah mendapatkan izin edar yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Layanan ini sudah tersedia di sejumlah laboratorium klinik KALGen Innolab serta outlet KALCare. KLBF juga akan bekerja sama dengan lebih dari 480 fasilitas kesehatan baik rumah sakit, laboratorium dan klinik di seluruh Indonesia.

Pada perdagangan hari ini, Jumat (19/3), saham KLBF berada di zona hijau meski sempat dibuka melemah pada sesi I. KLBF membuka perdagangan sesi II dengan menguat 1,90 persen atau naik 30 poin ke level 1.605. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement