Jumat 19 Mar 2021 13:40 WIB

Pemkab Bekasi Bangun Rumah Korban Banjir Citarum

Untuk perbaikan tanggul, Pemkab Bekasi menunggu arahan BBWS Citarum.

Foto udara banjir di Kampung Babakan Banten, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/2/2021). Banjir yang disebabkan tanggul Sungai Citarum jebol tersebut mengakibatkan lima desa terisolir selama tiga hari.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Foto udara banjir di Kampung Babakan Banten, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/2/2021). Banjir yang disebabkan tanggul Sungai Citarum jebol tersebut mengakibatkan lima desa terisolir selama tiga hari.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai membangunrumah warga yang menjadi korban banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran.

"Pembangunan kembali serta perbaikan rumah berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bekasi sebesar Rp 20 juta per rumah," kata Camat Pebayuran Hanief Zulkifli.

Hanief mengatakan kegiatan pembangunan rumah ini difokuskan di Desa Sumberurip terlebih dahulu yang menjadi wilayah terparah dilanda banjir dari luapan Sungai Citarum.

"Di desa ini puluhan rumah rusak parah bahkan ada yang hingga rata dengan tanah," katanya.

Total 55 rumah rusak di Desa Sumberurip yang lokasinya berdekatan dengan titik jebolnya tanggul Sungai Citarum. Dari 55 rumah rusak itu, 40 rumah rusak berat atau rata dengan tanah sementara 15 rumah lainnya mengalami rusak sedang.

"Diharapkan proses pengerjaannya rampung sebelum Lebaran. Jadi warga sudahbisa berlebaran di rumah masing-masing. Makanya kita pantau terus, kasihan kalau lebaran tidak ada rumah atau masih rusak," ucapnya.

Saat ini, warga korban banjir untuk sementara tinggal di kediaman tetangga, saudara, maupun posko pengungsian terdekat. Selama masa pembangunan, pemerintah daerah masih terus mengirimkan bantuan logistik yang dibutuhkan warga meskipun tidak sepenuhnya atau sekadar kebutuhan mendesak saja.

Perbaikan tanggul darurat di lokasi jebol telah rampung dikerjakan kendati tanggul darurat itu kembali amblas hingga 80 sentimeter. "Sudah kami laporkan ke BBWS agar dilakukan penanganan kembali. Sekarang menunggu perbaikan lagi. Alat beratnya masih di sini, alat berat punya Wika siap tinggal menunggu arahan BBWS," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement