Jumat 19 Mar 2021 09:26 WIB

Jadi Komut KAI, Kiai Said: Pasar Senen Beda Dibanding 90-an

Said meminta masukan langsung kepada pelanggan untuk perbaikan-perbaikan KAI ke depan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj memberikan keterangan pers tentang Lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang mengatur soal investasi minuman keras di kantor pusat PBNU, Jakarta, Selasa (2/3/2021). Dalam keterangannya Said Aqil mengatakan PBNU mengapresiasi langkah pemerintah yang telah bergerak cepat merespon masukan dari masyarakat dengan mencabut Lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tersebut.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj memberikan keterangan pers tentang Lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang mengatur soal investasi minuman keras di kantor pusat PBNU, Jakarta, Selasa (2/3/2021). Dalam keterangannya Said Aqil mengatakan PBNU mengapresiasi langkah pemerintah yang telah bergerak cepat merespon masukan dari masyarakat dengan mencabut Lampiran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komisaris Utama yang juga sebagai Komisaris Independen PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, KH Said Aqil Siroj meninjau Stasiun Pasar Senen, Jakarta, kemarin (18/3).  Said memastikan pelayanan di stasiun tersebut sudah berjalan dengan baik. 

“Saya melihat stasiun Pasar Senen kini begitu berbeda  dibandingkan ketika saya dulu naik kereta api di tahun 90-an. Dulu sangat kotor dan kumuh, sekarang kita lihat sudah membanggakan, bersih, nyaman, dan aman,” kata Said dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (19/3). 

Pengecekan di stasiun mulai alur penumpang, ruang tunggu, tempat boarding, peron, kereta penumpang, hingga di kabin masinis. Said menilai, dalam melayani pelanggan di masa pandemi Covid-19, Stasiun Pasar Senen telah menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin yang ketat. Mulai dari pengecekan suhu tubuh, penyediaan hand sanitizer dan wastafel portabel di titik-titik strategis, pemberian marka untuk physical distancing, dan sebagainya.

Said meminta masukan langsung kepada pelanggan untuk perbaikan-perbaikan KAI ke depannya. Said menuturkan, penumpang juga terpantau menerapkan protokol kesehatan dengab sangat baik. “Semua penumpang menjaga physical distancing, memakai masker, dan disiplin mematuhi protokol kesehatan,” tutur Said.

Secara khusus Said juga meninjau layanan pemeriksaan Genose di Stasiun Pasar Senen. Dia mengatakan pelayanan screening Covid-19 tersebut berjalan dengan tertib dan lancar. “Saya sangat mengapresiasi hadirnya layanan pemeriksaan Genose di stasiun sebagai salah satu syarat menggunakan KA jarak jauh yang nyaman, murah, dan cepat, serta tak kalah pentingnya  adalah mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia,” jelas Said.

Dia mengharapkan, pelayanan terbaik diaplikasikan di semua stasiun dan seluruh layanan KAI. Tujuannya, kata Said, agar pelanggan merasa nyaman dan menjadikan kereta api sebagai pilihan utama dalam bertransportasi.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo memastikan KAI terus berkomitmen untuk menjalankan transportasi dengan protokol kesehatan yang baik. Hal tersebut sesuai dengan Surat Edaran Satgas Covid-19 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan. 

“Pada saat ini juga KAI menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19 yang sekarang sudah ada di 14 stasiun dan akan bertambah 9 stasiun lagi di tanggal 20 Maret,” jelas Didiek. 

Didiek menargetkan, sebelum April 2021 KAI akan operasikan pemeriksaan Genose di 44 stasiun. Didiek menuturkan, dengan begitu dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat  guna melakukan transportasi dengan tetap melakukan protokol kesehatan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement