Jumat 19 Mar 2021 08:40 WIB

Sepeda Nonlipat Bisa Masuk MRT, Ini Tanggapan Wagub

Wagub menyerahkan kebijakan itu pada pihak MRT.

Rep: Flori Sidebang / Red: Bayu Hermawan
Warga melintas disamping sepeda yang terparkir di Parkir Sepeda Stasiun MRT Cipete Raya, Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Warga melintas disamping sepeda yang terparkir di Parkir Sepeda Stasiun MRT Cipete Raya, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan, tidak semua ukuran sepeda nonlipat bisa masuk gerbong MRT. Hal ini ia sampaikan usai PT MRT Jakarta (Perseroda) menyebut tengah menyusun kebijakan agar penumpang dapat membawa sepeda nonlipat ke dalam gerbong kereta. 

"Terkait sepeda yang nonlipat diizinkan, memang sebelumnya diizinkan untuk sepeda lipat, ada kebijakan baru dari Dirut MRT yang dimungkinkan, namun dalam ukuran tertentu. Tidak bisa semua sepeda dalam ukuran bebas bisa masuk," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Kamis (18/3).

Baca Juga

Ariza menilai, kebijakan tersebut dibuat agar dapat mengakomodasi segala jenis kebutuhan penumpang MRT. Namun, kata dia, ada batasan untuk ukuran yang boleh masuk ke gerbong kereta. Sehingga tidak mengganggu kenyamanan penumpang MRT lainnya.

"Kita harus menghormati, menghargai bahwa MRT itu bagi pejalan, bagi warga, bagi masyarakat. Mungkin ada teman-teman yang menggunakan sepeda dimungkinkan, sejauh ukurannya sesuai dengan apa yang telah diizinkan," tutur dia.

Sebelumnya, Manajemen PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah menggodok kebijakan agar sepeda nonlipat diperbolehkan masuk ke dalam kereta. Tujuannya, untuk memfasilitasi dan mendukung gerakan bersepeda di Provinsi DKI Jakarta mulai 24 Maret 2021.

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) William P Sabandar menjelaskan, inisiatif tersebut rencananya diimplementasikan bertepatan dua tahun MRT Jakarta melayani masyarakat sejak diluncurkan pada 24 Maret 2019 oleh Presiden Joko Widodo. William mengatakan, selama ini MRT Jakarta hanya memperbolehkan sepeda lipat (folded bike) untuk bisa masuk ke dalam kereta. 

Nantinya, perusahaan juga akan menyiapkan fasilitas bagi sepeda nonlipat. "Kebetulan jika yang dinaiki bukan folded bike, memang harus dipersiapkan dengan hati-hati, tapi kami ingin laporkan dulu persiapannya. Soft launching direncanakan pada 24 Maret di tiga stasiun," kata William dalam Paparan Capaian MRT Jakarta secara virtual, Rabu (17/3).

Penyediaan fasilitas untuk sepeda nonlipat itu rencananya diluncurkan pada 24 Maret 2021 di tiga stasiun, yakni Lebak Bulus Grab, Blok M BCA, dan Bundaran HI. Adapun ketentuan sepeda lipat yang diizinkan masuk MRT adalah sepeda reguler dengan dimensi tidak melewati 200 cm x 55 cm x 120 cm dengan lebar ban maksimal 15 cm.

Tentunya, sepeda tandem atau sepeda dengan dimensi melebihi ketentuan tersebut tidak diizinkan masuk kereta. Untuk menghindari penumpukan penumpang, MRT Jakarta menerapkan jam ketersediaan akses sepeda nonlipat, yakni Senin - Jumat di luar jam sibuk pukul 07.00 WIB-09.00 WIB dan pukul 17.00 WIB-19.00 WIB. Sedangkan, Sabtu - Ahad mengikuti jam operasional MRT.

"Nantinya akan ada gerbong khusus yang akan kita peruntukan. Ini sedang kita godok konsepnya. Dengan inisiatif ini, Jakarta akan semakin ramah bukan hanya pada pejalan kaki, melainkan juga para pesepeda," ujar William.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement