Jumat 19 Mar 2021 00:07 WIB

Kasus All England, Menpora: Indonesia Jangan Diam

Menpora juga mempertanyakan profesionalisme penerbangan yang digunakan tim Indonesia.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Menpora RI Zainudin Amali.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Menpora RI Zainudin Amali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menpora RI Zainudin Amali mendorong Federasi Bulu Tangkis Indonesia (PBSI), serta melalui Asosiasi Bulu tangkis Asia (ABC) untuk meminta klarifikasi terhadap Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) dan Panitia pelaksana mengapa tim Indonesia dipaksa mundur. Saat jumpa pers dengan media melalui zoom meeting, Kamis (18/3) Menpora menekankan Indonesia tak boleh diam diperlakukan seperti ini.

"Kalau hanya menerima saja, ke depannya kita akan mendapatkan perlakuan yang tidak adil seperti ini lagi. Apalagi saya mendengar ada pemain dari negara lain yang satu pesawat dengan tim Indonesia, tetapi mengapa tidak dipaksa mundur. Sedangkan tim Indonesia harus mundur. Apakah karena kita tim kuat?" ujar Menpora.

Menpora menambahkan, semoga keputusan ini memang murni karena masalah kesehatan. "Jangan sampai dalam dunia olahraga ada tindakan yang tidak sportif untuk menjegal lawan yang lebih kuat."

Oleh sebab itu, Menpora akan mendorong PBSI dan juga ABC. "Karena Presiden ABC adalah orang Indonesia, Anton Subowo. Sehingga kami meminta mereka mempertanyakan kepada BWF. Jangan buang badan begitu saja BWF. Karena turnamen ini kan di bawah BWF."

Menpora memaklumi regulasi Inggris mengenai aturan di masa pandemi Covid-19 ini. "Walau secara umum ada arahan dari WHO. Setiap negara memiliki cara tersendiri untuk mengatasi pandemi Covid-19. Kita juga punya cara sendiri. Kita hormati Inggris punya aturan sendiri."

Baca juga : Dipaksa Mundur All England, Menpora: Bukan Kesalahan Atlet

Menpora juga mempertanyakan profesionalisme penerbangan yang digunakan tim Indonesia. "Seharusnya maskapai menjaring penumpang yang masuk pesawat sudah bebas Covid-19. Kenapa ini sampai ada satu orang yang katanya positif Covid-19," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement