Kamis 18 Mar 2021 16:05 WIB

Andi Arief Disindir Kubu Moeldoko Sering Halu...

Max mendapati ini bukan kali pertama Andi membuat gaduh dengan tuduhan tanpa dasar.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Max Sopacua
Max Sopacua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan DPP Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB), Max Sopacua mengungkap bahwa Ketua Badan Pemilu Partai Demokrat versi kubu Cikeas Andi Arief sering berhalusinasi. Hal itu disampaikan Max guna menanggapi tuduhan meretas Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang dilontarkan Andi.

Max mengakui, pertemanannya dengan Andi sudah terjalin lama di masa keduanya aktif di Demokrat ketika diketuai Susilo Bambang Yudhoyono. Selama itu pula, Max menyadari bahwa Andi tipe orang yang cenderung berhalusinasi.

"Dulu ini kawan saya, orangnya suka berhalusinasi. Jadi kalau halusinasi itu dia tulis di Twitter. Orang, wartawan baca dikutiplah sebagai sebuah berita politik," kata Max saat dihubungi Republika pada Kamis (18/3).

Max mendapati, ini bukan kali pertama Andi membuat gaduh dengan tuduhan tanpa dasar. Max sendiri pernah merasakan jadi korban halusinasi Andi.

"2019 tuduh saya mau jual Demokrat ke Gatot Nurmantyo dan Sandiaga Uno ketika saya buat gerakan penyelamatan Partai Demokrat. Hanya halusinasi dia saja. Sekarang ini disebut kita ditolak Kemenkumham. Kok dia ini datanya dari mimpi kali ya? Saya heran," ujar mantan anggota DPR RI 2 periode itu.

Max memandang tuduhan Andi hanya mengada-ngada demi menyenangkan kubu Cikeas. Dia meminta, publik tak cepat mempercayai tuduhan yang disampaikan Andi.

"Sampai hari ini kita dibuat seolah meretas Kemenkumham untuk bisa dapatkan keabsahan. Itu sesuatu yang janggal," ucap pria asal Ambon itu.

Sebelumnya, Andi Arief mengungkapkan kepengurusan Partai Demokrat versi Moeldoko mencoba meretas Kemenkumham. Andi menilai, tindakan tersebut yang dilakukan karena kubu Moeldoko kian terdesak.

"Ada yang minta tolong ahi IT supaya sistem di AHU (Ditjen Adminstrasi Hukum Umum Kemenkumham) bisa diterobos tanpa prosedur. Kan sudah makin gak logik," cuit Andi di akun Twitter resmi barunya yang dikutip Republika pada Rabu (17/3).

Di sisi lain, Juru bicara Partai Demokrat versi KLB, Muhammad Rahmad lewat keterangan tertulisnya, Selasa (16/3) menjelaskan, pendaftaran hasil KLB diterima oleh Dirjen AHU Kemenkumham Cahyo Rahadian Muzhar. Kemenkumham sendiri sudah berkomitmen memeriksa secara cermat dokumen dari Demokrat versi KLB.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement