Kamis 18 Mar 2021 15:09 WIB

BRI, PNM, Pegadaian Sasar 30 Juta Pelaku Ultra Mikro

Komitmen holding ultra mikro dalam perberdayaan akan berjalan berkesinambungan.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Perajn memproduksi kerajinan rotan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (14/5). Holding ultra mikro yang terdiri atas PT BRI, Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Pegadaian nantinya akan menyasar 30 juta eksisting pelaku usaha ultra mikro yang saat ini masih belum memiliki akses pendanaan dari lembaga keuangan formal.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Perajn memproduksi kerajinan rotan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (14/5). Holding ultra mikro yang terdiri atas PT BRI, Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Pegadaian nantinya akan menyasar 30 juta eksisting pelaku usaha ultra mikro yang saat ini masih belum memiliki akses pendanaan dari lembaga keuangan formal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holding ultra mikro yang terdiri atas PT BRI, Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Pegadaian nantinya akan menyasar 30 juta eksisting pelaku usaha ultra mikro yang saat ini masih belum memiliki akses pendanaan dari lembaga keuangan formal. Hal ini disampaikan Dirut PNM Arief Mulyadi saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/3).

"Tentunya dalam satu ekosistem terintegrasi ada upaya untuk penurunan suku bunga yang saat ini kami berikan kepada nasabah dan layanan yang lebih terintegrasi," ucap Arief.

Baca Juga

Arief memaparkan model bisnis, eksistensi, dan entitas PNM dan Pegadaian akan tetap seperti semula dengan regulasi yang mengaturnya juga tetap seperti ada adanya dan tidak diubah menjadi regulasi perbankan. PNM, ucap Arief, akan mendorong pelaku ultra mikro menjadi wirausaha yang lebih mandiri yang sebelumnya para pelaku ultra mikro hanya berupa kegiatan subsisten untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Setelah diberdayakan dalam kelompok tersebut, dilanjutkan dengan model pemberdayaan dan pembiayaan yang akan dilakukan BRI dan Pegadaian," sambung Arief.

Menurut Arief, ekosistem ultra mikro akan menciptakan efisiensi bisnis mulai dari pemanfaatan jaringan kantor bersama hingga adanya satu super aplikasi yang menjadi pendukung kinerja karyawan dalam melakukan pembiayaan dan pemberdayaan, termasuk pemasaran dan pemanfaatan agen BRIlink sehingga segmen ultra mikro yang akan akan lebih efektif dan optimal.

"Ada beberapa komponen yang bisa kami turunkan dalam sinergi ekosistem ini yaitu cost of fund atau biaya dana dengan pemanfaatan infrastruktur dan sumber daya akan ada penurunan opex hingga penurunan biaya kredit," ungkap Arief.

Selain memiliki tugas pemberdayaan, kata Arief, ekosistem ultra mikro juga akan memberikan tambahan benefit untuk perusahaan masing-masing mengingat peningkatan outstanding pinjaman dan peningkatan portofolio pembiayaan. Sementara bagi nasabah, lanjut Arief, ekosistem ultra mikro juga membuat adanya penurunan suku bunga.

"Paling tidak sedikitnya untuk Pegadaian akan dapat menurunkan suku bunga kepada nasabah satu persen dan untuk nasabah PNM, selain penurunan organik dilakukan dengan peningkatan plafon pembiayaan, dengan adanya sinergi ini ada tambahan penuruan bunga minimal tiga persen dari yang ada saat ini terutama untuk nasabah baru yang kami akuisisi," lanjut Arief.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement