Kamis 18 Mar 2021 09:25 WIB

Setahun Pandemi, Sri Mulyani: Tak Cukup Hanya Ikhtiar

Sri Mulyani mengibaratkan pandemi Covid-19 seperti lari marathon.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Foto: BNPB Indonesia
Menteri Keuangan, Sri Mulyani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan selama satu tahun ini pemerintah maupun masyarakat berjuang menghadapi pandemi Covid-19. Adapun upaya terus dilakukan pemerintah agar pandemi segera teratasi, mulai dari sektor kesehatan hingga ekonomi.

"Selama setahun kita hadapi cobaan luar biasa ini. Kami semuanya sudah ikhtiar secara maksimal, namun sebagai makhluk, kita terus menerus berdoa dan memohon pertolongan pada yang Maha Kuasa," ujarnya saat peringatan Isra Mi'raj, mengundang ulama Ahmad Bahauddin Salim atau Gus Baha, Rabu (17/3) malam. 

Baca Juga

Menurutnya ikhtiar berupa vaksinasi dan seluruh instrumen fiskal dilakukan untuk membangkitkan kembali aktivitas masyarakat dan ekonomi, pemerintah tetap memerlukan jeda dan berdoa agar pandemi bisa teratasi.

“Kita perlu sebuah jeda, bertafakur, untuk kita semua melakukan doa bersama untuk negeri, sehingga pandemi bisa kita atasi,” ucapnya.

 

Ani, sapaan akrabnya, mengatakan bantuan Allah sangat perlu karena pandemi Covid-19 merupakan cobaan yang terberat dalam hidup manusia saat ini. Imbasnya pun sangat dahsyat, tidak hanya di sektor kesehatan, tapi juga ekonomi dan lainnya. Bahkan, cobaan ini masih terus berlangsung pada tahun ini setelah muncul pertama kali sejak Maret 2020 di Indonesia.

Maka itu, dibutuhkan stamina dan kemampuan yang lebih untuk bisa menghadapi hal tersebut.

“Marathon jaraknya jauh, sprint adalah kecepatan dengan butuh stamina dan kemampuan kita bereaksi secara cepat. Mari kita gunakan malam hari ini dalam peringatan Isra Mi'raj untuk mengingat kembali kemampuan kita, fokus jalankan tugas negara,” ungkapnya.

Acara tersebut diselenggarakan secara langsung dengan dihadiri oleh pejabat dan ASN Kemenkeu, pejabat BUMN, serta mitra kerja Kemenkeu lainnya, serta juga secara virtual 84 ribu titik dalam dan luar negeri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement