Rabu 17 Mar 2021 23:17 WIB

Bandara Muhammad Sidik Muara Teweh Batal Diresmikan Presiden

Bahkan sebelum pintu masuk ruang penumpang sudah terpasang pita.

Bandara Muhammad Sidik Muara Teweh Batal Diresmikan Presiden (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Bandara Muhammad Sidik Muara Teweh Batal Diresmikan Presiden (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID,MUARA TEWEH -- Bandar Udara Haji Muhammad Sidik di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, batal diresmikan Presiden Joko Widodo secara virtual bersama enam bandara lainnya di Tanah Air yang dijadwalkan pada 18 Maret 2021.

Kepala Dinas Perhubungan Barito Utara Fery Kusmiadi membenarkan peresmian Bandara Haji Muhammad Sidik yang rencananya diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis (18/3) secara virtual, kembali ditunda.

"Ditundanya peresmian bandara ini setelah kami menerima surat pada Rabu sore sekitar pukul 16.40 WIB dari Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto Nomor UM.206/I/22/DRJU.KSIHU-2021 tanggal 17 Maret 2021 perihal penundaan kegiatan peresmian bandara oleh Presiden RI secara virtual," kata Fery di Muara Teweh, Rabu (17/3).

Dalam surat yang ditujukan kepada Bupati Barito Utara tersebut disebutkan menyusul surat terdahulu Nomor:UM.206/1/13/DRJU.KSIHU-2021 tanggal 16 Maret 2021 terkait undangan kegiatan peresmian bandara oleh Presiden RI secara virtual, dengan hormat disampaikan bahwa sesuai arahan dari kantor Sekretariat Negara bahwa Presiden RI berkenan meresmikan secara langsung Bandara Haji Muhammad Sidik di Muara Teweh.

Sehubungan dengan hal tersebut, masih dalam surat itu, menyebutkan kegiatan peresmian bandara secara virtual yang telah dijadwalkan pada 18 Maret 2021 ditunda pelaksanaanya menjadi peresmian secara langsung oleh Presiden Joko Widodo yang waktunya akan ditentukan kemudian.

"Jadi dalam surat itu disebutkan Presiden Joko Widodo akan meresmikan Bandara Haji Muhammad Sidik secara langsung, yang waktunya akan dijadwalkan kembali," kata Fery.

Batalnya peresmian Bandara Haji Muhammad Sidik ini sudah kelima kalinya, rencana peresmian pada Kamis (18/3) besok, persiapan di Bandara yang berada di Desa Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan tersebut sudah maksimal dan sudah siap mengikuti peresmian secara virtual.

Rencana peresmian bandara tersebut, pihak Bandara dan Pemerintah Kabupaten Barito Utara sudah menyiapkan lokasi mengikuti virtual dengan dilengkapi puluhan kursi undangan, dan televisi layar lebar.

Bahkan sebelum pintu masuk ruang penumpang sudah terpasang pita yang rencananya akan digunting setelah peresmian bandara oleh Presiden dilaksanakan yang jadwalnya pada Kamis pukul 10.00 WIB.

"Kami sangat kecewa atas batalnya peresmian bandara ini, sampai waktu yang belum ditentukan.Mudah-mudahan nanti bapak Presiden bisa langsung datang meresmikan bandara di Desa Trinsing ini.Kami tunggu kedatangan Bapak," kata seorang warga.

Bupati Barito Utara H Nadalsyah mengaku merasa legowo atas semua keputusan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat. "Meskipun persiapan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Barito Utara dan Unit Perhubungan Bandar Udara Muhammad Sidik telah 100% siap," tegas dia.

Bupati Barito Utara juga menyampaikan permintaan maaf kepada para undangan yang seyogyanya akan ikut bersama menghadiri peresmian bandara. "Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam persiapan peresmian bandara," kata Nadalsyah.

Bupati Barito Utara merespon baik bahwa nantinya bandara akan secara langsung diresmikan Presiden, mengenai waktu pelaksanaan peresmian secara langsung. Bupati menyampaikan bahwa baik Pemerintah Kabupaten Barito Utara maupun UPBU Haji Muhammad Sidik akan menyesuaikan jadwal yang akan dikeluarkan oleh Kantor Sekretariat Negara.

"Kita tetap menunggu keputusan kapan peresmiannya secara langsung oleh Presiden RI dari Istana," ujar Nadalsyah.

Peresmian Bandara secara virtual oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (18/3) secara virtual tetap dilaksanakan hanya dua dari enam bandara yang rencananya diresmikan, dua bandara yang akan diresmikan tersebut Bandara Buntu Kunik, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan dan Bandara Alor, Nusa Tenggara Timur.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement