Rabu 17 Mar 2021 23:10 WIB

Empat Kelompok Teater akan Tampil di Helateater Salihara

Acara ini dapat disaksikan di Youtube Salihara Arts Center..

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu pertunjukan yang pernah dipentaskan di Salihara. Dalam waktu dekat, Salihara kembali mengadakan Helateater yang menampilkan empat kelompok teater (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Salah satu pertunjukan yang pernah dipentaskan di Salihara. Dalam waktu dekat, Salihara kembali mengadakan Helateater yang menampilkan empat kelompok teater (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Helateater Salihara kembali lagi tahun ini. Festival mini dua tahunan ini telah menampilkan seniman-seniman teater Indonesia dengan tema dan bentuk pertunjukan yang beraneka ragam.

Festival ini pertama kali diselenggarakan pada 2013. Kelompok teater seperti Teater Mandiri (Jakarta), Teater Satu (Bandar Lampung), dan Teater Garasi (Yogyakarta) pernah meramaikan Helateater Salihara. Sejak 2018, Salihara mulai mengadakan undangan terbuka (open call) untuk memberi kesempatan bagi perkembangan generasi baru seni teater di Indonesia.

Helateater Salihara 2021 mengusung tema "Ulang Alih Teater". Melalui proses undangan terbuka, Salihara menawarkan wacana kepada calon penampil untuk menggarap kembali secara digital karya-karya mereka yang pernah tersaji secara luring maupun daring.

Tema "Ulang Alih Teater" mengajak calon penampil untuk mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan penampilan teater yang memperhitungkan perspektif virtual, bukan sekadar menayangkan hasil rekaman. Melalui proses undangan terbuka, Salihara telah memilih empat kelompok terbaik untuk tampil di Helateater Salihara 2021 dari 20 proposal yang mereka terima dari seluruh Indonesia. Mereka adalah Studio Patodongi (Makassar), Teater Petra (Jakarta), dan Komunitas Sakatoya (Yogyakarta). Satu penampil adalah bintang tamu dari Meksiko, yaitu Fortuna Creative Collective.

Studio Patodongi (Makassar) mengangkat narasi sosio-politik sosok Kahar Muzakkar dengan konsep alam arwah dalam penggalan singkat I Lagaligo, naskah epik dalam bahasa Bugis Kuno. Menggunakan anasir teknologi dalam pemanggungan, karya yang berjudul "(Revisi: 3 Februari 1965)_Gugatan-Gugatan dari Dalam Tudung Saji_Final_FIX" ini memperlihatkan tegangan antara sejarah dan mitos, Islam dan agama lokal, kebulatan dunia dan fragmentasi, masa kini dan masa silam, dan lain-lain.

Teater Petra (Jakarta) mengalihwahanakan "Domba-Domba Revolusi" karya B Soelarto menjadi sebuah karya film hitam putih. Dengan mempertahankan kekuatan seni peran, mereka juga memanfaatkan teknik pengambilan gambar sekali bidik dengan beberapa kamera, serta menyusun wujud visual karya dengan proses penyuntingan yang ketat. 

Komunitas Sakatoya (Yogyakarta) menampilkan "The Happy Family", pertunjukan teater site-specific yang membutuhkan partisipasi penonton sebagai dramaturgi. Mereka memanfaatkan platform media sosial sebagai bagian dari pentas teater; mencoba memberi makna baru pada diktum 'kini dan di sini' yang telah menjadi klasik dalam teater.

Adapun bintang tamu Fortuna Creative Collective (Meksiko) menampilkan "La Alacena" (The Cupboard) atau dalam bahasa Indonesia berarti lemari. Karya ini adalah sebuah miniatur dokumenter tentang María Izquierdo, pelukis penting Meksiko. Pertunjukan tersebut mengeksplorasi bahasa visual dan teater boneka dari benda sehari-hari, kertas, bayangan (wayang) hingga mainan, pertunjukan ini sekaligus memperkenalkan kita kepada tokoh inklusif, sejarah, gerakan seni muralisme, revolusi, konstruksi seni baru di Meksiko.

"Kita pasti rindu menonton teater di ruang pertunjukan, rindu suasana intim yang dibangun dalam sebuah pentas, merasakan komedi dan ironi, dan mendengar suara tawa dan kesunyian yang menegangkan," tulis Salihara.

Menurut Salihara, keempat penampil Helateater Salihara 2021 sebenarnya hendak memberikan sensasi baru dalam menikmati teater dalam masa pandemi hari ini. Meskipun dari layar, Helateater Salihara tetap memberikan kita sebuah suasana menonton teater. Helateater Salihara 2021 bisa disaksikan pada 20 dan 27 Maret 2021 serta 3 dan 4 April 2021, di kanal Youtube Salihara Arts Center.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement