Kamis 18 Mar 2021 05:24 WIB

Abu Jahal Mencari Ahli Bahasa untuk Tolak Kebenaran Alquran

Alquran tidak mungkin hasil karya makhluk.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Abu Jahal Mencari Ahli Bahasa untuk Tolak Kebenaran Alquran
Foto: Mgrol100
Abu Jahal Mencari Ahli Bahasa untuk Tolak Kebenaran Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di masa Nabi Muhammad SAW, tak sedikit tokoh-tokoh masyarakat jahiliyah Makkah yang bingung harus bagaimana menghadapi dan menilai Alquran guna menampik pesonanya. Maka, Abu Jahal akhirnya mencari seorang ahli bahasa untuk menolak kebenaran Alquran.

Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan, salah seorang yang memahami seluk beluk bahasa dan sastra Arab, yakni Al-Walid bin Al-Mughirah Al-Makhzumi, pernah diminta Abu Jahal untuk menemukan kata yang paling sesuai untuk menyifati Alquran sehingga masyarakat menjauh dari Alquran.

Baca Juga

Namun demikian, Al-Walid justru bingung. Kebingungannya bahkan diabadikan dalam Alquran Surah Al-Muddatsir ayat 18-25: “Innahu faqqara waqadara. Faqutila kaifa qadara. Tsumma qutila kaifa qadara. Tsumma nazhara. Tsumma abasa wa basara. Tsumma adbara wastakbara. Faqaala in hadza illa sihrun yu-tsara. In hadza illa qaulul-basyara,”.

Yang artinya: “Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan, maka terktuklah dia. Bagaimana dia menetapkan? Kemudian celakalah dia. Bagaimana dia menetapkan? Kemudian dia memikirkan, sesudah itu dia bermasam muka dan merengut, kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, lalu di berkata: (Alquran) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu), ini tidak lain hanyalah perkataan manusia,”.

Sebagaimana diketahui, dijelaskan oleh Prof Quraish, Al-Walid adalah salah satu orang yang paling mengetahui bahwa Alquran tidak mungkin hasil karya makhluk. Namun, atas dorongan dan pesanan Abu Jahal, ia menetapkan sesuatu yang bertentangan dengan suara hati nuraninya. Sehingga timbullah gejolak di dalam jiwanya yang memaksanya melakukan nadzar, yakni mengulang-ulang menyangkut apa yang telah ditetapkannya itu.

photo
Infografis Empat Jenis Obat dalam Alquran - (Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement