Rabu 17 Mar 2021 17:45 WIB

Solok Selatan Dibantu Perluasan Kopi Arabika 100 Hektare

Anggaran dipakai untuk kegiatan pembenihan, pupuk, dan operasional.

Petani kopi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, mendapat bantuan Rp 793 juta melalui APBN tugas pembantuan untuk perluasan lahan kopi arabika.
Foto: ANTARA FOTO/IGGOY EL FITRA
Petani kopi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, mendapat bantuan Rp 793 juta melalui APBN tugas pembantuan untuk perluasan lahan kopi arabika.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK SELATAN -- Petani kopi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, mendapat bantuan Rp 793 juta melalui APBN tugas pembantuan untuk perluasan lahan kopi arabika. Perluasan lahan itu mencapai 100 hektare.

"Anggaran Rp 793 juta dipergunakan untuk kegiatan fisik berupa benih, pupuk, pohon pelindung, herbisida sebesar Rp 740 juta dan sisanya untuk biaya operasional," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Solok Selatan, Wandra di Padang Aro, Rabu (17/3).

Dia mengatakan, lokasi perluasan lahan kopi arabika di Golden Arm dan syaratnya harus di ketinggian minimal 1.000 Mdpl dan berada di luar kawasan TNKS. Kelompok tani penerima bantuan ini yaitu Harapan Mulya 10 hektare, Pemuda Sejahtera 18 hektare, Sumber Tani Makmur dan Karya Bakti masing-masing 20 hektare serta Batu Gadang 32 hektare.

Selain itu, juga ada bantuan sarana prasarana pengolahan kopi berupa satu unit UPH untuk pengolahan Rosting, pembubuk dan pengemas dengan biaya Rp 80,4 juta serta untuk bangunan Rp 130 juta.

Dia menyebutkan, pemerintah daerah juga akan membagikan 100 ribu batang bibit kopi arabika kepada petani hasil penangkaran Dinas Pertanian. Bibit 100 ribu batang tersebut, bisa menanami lahan 62,5 hektare dengan perhitungan tanam perhektare 1.600 batang. 

"Penangkaran bibit arabika yang kami lakukan sebanyak 100 ribu batang di mana sekarang umurnya sudah enam bulan dan akan dibagikan sekitar Juli 2021," katanya.

Produksi kopi Solok Selatan pada 2020 meningkat menjadi 2.764 ton sedangkan pada 2019 sebesar 2.563,7 ton dalam bentuk biji kering karena minat masyarakat dalam budidaya terus naik. Rentang dua tahun terakhir, produksi kopi Solok Selatan terus meningkat dimana pada 2018 hanya 2.109,2 ton naik menjadi 2.563,7 ton pada 2019 dan 2.764 ton di 2020.

Dia mengatakan, luas lahan kopi di Solok Selatan pada 2020 yaitu 4.478 hektare terdiri dari jenis Arabika 1.154 hektare dan Robusta 3.324 hektare. Sedangkan untuk produksi kopi jenis arabika yaitu 655 ton dari lahan yang sudah menghasilkan 755 hektare dan masih ada yang belum menghasilkan seluas 399 hektare.

Untuk jenis robusta produksinya 2.109 ton dari lahan yang sudah menghasilkan 2.084 hektare dan masih ada yang muda atau belum menghasilkan seluas 1.233 hektare serta tanaman tidak menghasilkan atau tidak produktif lagi tujuh hektare.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement