Rabu 17 Mar 2021 17:18 WIB

Kementan akan Maksimalkan Pelaksanaan IPDMIP di NTB

Peningkatan produktivitas membutuhkan SDM yang handal.

Pertanian bawang putih di Sembalun NTB
Foto: Humas Kementan
Pertanian bawang putih di Sembalun NTB

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Untuk menggenjot produksi pertanian, Kementerian Pertanian akan memaksimalkan proyek IPMDIP di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Maret 2021, pelatihan IPDMIP di NTB akan digelar dua kali, yaitu pekan ke-3 dan ke-4.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pertanian harus dimaksimalkan untuk mendukung ketahanan pangan. "Dalam pandemi Covid-19, pertanian menjadi sektor yang sangat penting. Karena, pertanian harus menyediakan pangan. Kita juga akan menggenjot produktivitas agar ketahanan pangan bisa terjaga," katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSMDP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan peningkatan produktivitas membutuhkan SDM yang handal.

"Faktor utama pengungkit produktivitas pertanian adalah SDM. Jadi, jika ingin membangun pertanian maka yang harus dibangun terlebih dahulu adalah SDM pertanian," katanya.

Dedi Nursyamsi mengatakan, melalui IPDMIP kemampuan, kualitas dan kapasitas SDM akan turut ditingkatkan. "Sebab IPDMIP akan menggear berbagai pelatihan untuk meningkatkan kemampuan SDM pertanian. Siapa itu SDM pertanian, yaitu penyuluh, petani, termasuk juga poktan, gapoktan, dan petani milenial," katanya.  

Untuk memaksimalkan kegiatan IPDMIP di Nusa Tenggara Barat, dilakukan rapat persiapan, Senin (15/3). Persiapan itu meliputi kegiatan pelatihan refresher, kegiatan pelatihan staf baru dan kegiatan pelatihan rantai nilai.

Pertemuan rapat ini dibuka oleh Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltanbun) Provinsi NTB, dan dihadiri oleh Tim Pertanin IPDMIP Provinsi NTB, Widiya Iswara Provinsi NTB, Penyuluh Provinsi NTB, Konsultan OGO, dan Konsultan Regional 7 Pertanian.  Pertemuan ini membahas terkait persiapan pelatihan yang akan dilaksanakan pada pekan ketiga dan keempat bulan Maret 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement