Rabu 17 Mar 2021 17:16 WIB

Bappenas Prediksi Ekonomi pada 2021 Tumbuh 4,8 Persen

Estimasi mencapai wabah terkendali adalah turunkan angka reproduksi efektif ke 0,9.

Suasana deretan gedung bertingkat dan jalur LRT yang tengah dibangun di Jakarta, Jumat (12/3). Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada 2021 di kisaran 4,2 persen hingga 4,8 persen.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Suasana deretan gedung bertingkat dan jalur LRT yang tengah dibangun di Jakarta, Jumat (12/3). Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada 2021 di kisaran 4,2 persen hingga 4,8 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada 2021 di kisaran 4,2 persen hingga 4,8 persen. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan, pertumbuhan 4,2 persen akan terealisasi jika kasus pandemi Covid-19 terus menurun hingga September 2021, sedangkan 4,8 persen tercapai jika penurunan terjadi pada Juli 2021.

"Kami mencoba menghitung bersama FKUI bagaimana caranya supaya selain pencapaian herd immunity itu, kita ingin masyarakat mulai percaya sehingga mobilitas itu bisa bergerak," katanya dalam raker bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu (17/3).

Suharso menjelaskan, estimasi untuk mencapai wabah Covid-19 terkendali adalah menurunkan angka reproduksi efektif dari 1,2 menuju 0,9 dan mencapai herd immunity atas 181,5 juta dari total 269 juta penduduk Indonesia. Ia menyebutkan untuk mencapai herd immunity terhadap 181,5 juta jiwa tersebut dibutuhkan sekitar 426,8 juta dosis vaksin dengan target selesai program vaksinasi dalam 15 bulan.

Suharso memerinci, untuk mencapai pertumbuhan 4,8 persen maka vaksinasi harus mampu mencapai lebih dari satu juta orang per hari dan target sasaran vaksin mencapai 70 juta atau 39 persen dari asumsi 181,5 juta orang selesai pada Juli 2021.

Di sisi lain, ia menuturkan jika vaksinasi hanya mampu mencapai angka di bawah satu juta per hari dan target sasaran vaksin 70 juta orang baru terealisasi pada September 2021, maka ekonomi hanya tumbuh 4,2 persen.

"Kalau divaksin lebih cepat dengan speed yang sekarang, kecepatan yang sekarang itu akan dicapai pada September 2021," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement