Selasa 16 Mar 2021 19:58 WIB

AHY: Demokrat Rumah Besar Rakyat Indonesia

AHY berterima kasih atas dukungan dari berbagai kelompok masyarakat.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Mas Alamil Huda
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrat AHY menyatakan rasa terima kasih atas dukungan dari berbagai kelompok masyarakat dan sipil di DPP Partai Demokrat. Menurutnya, Demokrat bukan hanya sekadar rumah bagi kader Partai Demokrat saja.

“Tetapi menjadi rumah besar rakyat Indonesia, dari manapun kita berasal, tidak mengenal suku, agama, ras dan etnis, dan juga tidak mengenal aspirasi politiknya,” ujar AHY dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Selasa (16/3).

Dia menambahkan, berbagai dukungan yang masih berdatangan tentu menjadi penguat semangat bagi Partai Demokrat dalam perlawanannya terhadap Gerakan Pengambilalihan Partai Demokrat (GPK-PD). Selain itu juga merupakan cara dalam menyelamatkan demokrasi.

“Kita tahu bahwa hari ini Indonesia sedang menghadapi ujian demokrasi. Kami, keluarga besar PD, juga tengah mengalami ujian dan tantangan. Ada upaya yang dilakukan oleh sekelompok orang yang menggunakan segala cara untuk mengancam dan mengoyak-ngoyak kedaulatan," tegas AHY.

 

Menurutnya, demokrasi adalah amanat reformasi 1998. Sehingga, tidak boleh ada kemunduran dalam pencapaiannya agar Indonesia tidak menjadi ahistoris.

“Saya ucapkan terima kasih teman-teman yang telah hadir secara sukarela, terpanggil untuk juga menyuarakan kebenaran dan keadilan, sekaligus memperjuangkan demokrasi di Indonesia,” katanya.

Baru-baru ini, Partai Demokrat kembali mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Mereka, kerap menghadiri Mimbar Demokrasi di Taman Politik DPP Partai Demokrat. Dalam kunjungan terbaru Senin (15/3) kemarin, dukungan datang dari aktivis 1998, para komika dan perwakilan buruh di Tangerang serta Karawang. Dikatakannya juga, hadir sanggar Debus Pasopati DPD Partai Demokrat Banten.

Terpisah, Samson Tanjung, aktivis 98, menyebut jika Gerakan Pengambilalihan Partai Demokrat secara inkonstitusional, merupakan pertanda bahwa demokrasi hari ini adalah demokrasi yang brutal dan kriminal. 

“Kita harus berjuang sekera-kerasnya, sekuat-kuatnya dan sehormat-hormatnya. Kita mesti merentas dalam kesatuan nasional, memperjuangkan kedaulatan rakyat. Mari bangun persatuan nasional, gandeng parpol yang pro rakyat," tegas Samson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement