Selasa 16 Mar 2021 19:08 WIB

Kali Ketiga, New Delhi Jadi Ibu Kota Paling Tercemar

India memiliki 35 dari 50 kota paling tercemar di dunia dari total 106 negara.

Rep: Zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Polusi di New Delhi, India.
Foto: nytimes
Polusi di New Delhi, India.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Menurut laporan dari lembaga Swiss yang mengukur tingkat kualitas udara PM2.5, IQAir, New Delhi merupakan ibu kota paling tercemar di dunia. Rekor tersebut, tetap diduduki New Delhi untuk tiga tahun berturut-turut hingga 2020 kemarin.

"Polusi udara di India masih sangat tinggi," kata laporan itu dikutip Reuters, Selasa (16/4).

Baca Juga

Temuan ini didasarkan pada rata-rata tahunan partikel PM2.5 di negara itu, dengan diameter kurang dari 2,5 mikron. Paparan PM2.5 dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit mematikan, termasuk kanker dan masalah jantung.

Pada tahun 2020, konsentrasi tahunan rata-rata PM2,5 di New Delhi dalam satu meter kubik udara adalah 84,1, kata studi tersebut. Jumlah itu, lebih dari dua kali lipat Beijing, yang rata-rata mencapai 37,5 sepanjang tahun. Beijing merupakan kota paling tercemar ke-14 di dunia.

Menurut sebuah studi terbaru oleh Greenpeace South-east Asia Analysis dan IQAir, polusi udara menyebabkan sekitar 54 ribu kematian dini di New Delhi pada tahun 2020. Meski ada penurunan 11 persen dalam rata-rata tahunan level PM2,5 karena lockdown yang diberlakukan tahun lalu, India muncul sebagai negara paling tercemar ketiga di dunia setelah Bangladesh dan Pakistan.

Menurut IQAir, India memiliki 35 dari 50 kota paling tercemar di dunia dari total 106 negara.

Tahun lalu, 20 juta penduduk Delhi memang menghirup udara terbersih dalam catatan di bulan-bulan musim panas. Hal itu, terjadi karena adanya pembatasan lockdown. Namun demikian, masih dalam laporan serupa, pada tahun 2020, Asia Selatan mengalami beberapa kualitas udara terburuk di dunia yang pernah tercatat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement