Rabu 17 Mar 2021 05:15 WIB

Apa Itu Transformasi Digital?

ransformasi digital menjadi hal yang penting dilakukan saat pandemi virus corona

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Apa Itu Transformasi Digital? (Foto: Sufri Yuliardi)
Apa Itu Transformasi Digital? (Foto: Sufri Yuliardi)

Sebagai bagian dari faktor utama berjalannya sebuah bisnis, transformasi digital menjadi hal yang penting dilakukan saat pandemi virus corona ini.

Sebanyak lima puluh sembilan persen dari 373 pakar TI mengatakan bahwa tekanan yang berasal dari pandemi mempercepat upaya transformasi digital mereka.  Data ini diambil dari survei bisnis yang dilakukan IDG Research pada bulan Juli tahun 2020.

Baca Juga: CIPS: Capaian Ekonomi Digital Jadi Momentum Tingkatkan Penetrasi Digital

Selain itu, terlepas dari kekhawatiran anggaran yang dipicu oleh pandemi COVID-19, pengeluaran global untuk teknologi dan layanan transformasi digital akan tumbuh sebanyak 10,4 persen pada tahun 2020 menjadi 1,3 triliun dollar AS.

Menurut peneliti data IDC yang diterbitkan pada bulan Mei tahun 2020. Pengeluaran untuk alat transformasi digital belum sebanyak TI lainnya karena sebagian besar proyek berskala besar yang sedang berjalan berperan penting dalam strategi bisnis yang lebih luas.

Transformasi digital umumnya dipandang sebagai agregasi alat dan proses modern yang dimanfaatkan untuk memecahkan masalah bisnis dan memuaskan pelanggan. Tetapi banyak CIO yang menggunakan cara berbeda untuk mengeksekusi driver tersebut. Di sini para ahli menelusuri transformasi digital dan menawarkan saran untuk para pemimpin TI yang memulai perjalanan digital.

Mengenal Transformasi Digital

Transformasi digital adalah proses dalam menggunakan teknologi digital untuk menciptakan hal baru atau memodifikasi proses bisnis, budaya, dan pengalaman pelanggan yang ada untuk memenuhi perubahan model bisnis dan kebutuhan pasar. Konsep baru bisnis di era digital ini juga akibat dari adanya transformasi digital.

Transofrmasi digital dapat mengubah organsiasi bisnis untuk melampaui peran bisnis konvensional seperti penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan. Sebaliknya, transformasi digital dimulai dan diakhiri dengan bagaimana cara Anda memikirkan, dan terlibat dengan pelanggan Anda. Saat Anda beralih dari bentuk kertas ke aplikasi pintar untuk mengelola bisnis, Anda memiliki kesempatan untuk menjalankan bisnis dan melibatkan pelanggan dengan menggunakan teknologi digital.

Meskipun transformasi digital sebagian besar digunakan dalam konteks bisnis, transformasi digital juga berdampak pada organisasi lain seperti institusi pemerintah, lembaga publik, dan organisasi yang terlibat dalam mengatasi tantangan sosial seperti polusi dan populasi dalam suatu daerah dengan memanfaatkan satu atau lebih dari teknologi yang sudah ada dan yang baru muncul.

Transformasi digital bukan hanya tentang teknologi dalam bentuk fisik saja. Ini tentang nilai, pengoptimalan, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat saat diperlukan melalui penggunaan teknologi dan informasi yang cerdas.

Di beberapa negara, seperti Jepang, transformasi digital bahkan bertujuan untuk memengaruhi semua aspek kehidupan dengan inisiatif Society 5.0 yang diimplementasikan di negara tersebut (yang memiliki beberapa kesamaan dengan visi transformasi industri 4.0).

Baca juga : China Hapus UC Browser Milik Alibaba

Transformasi digital adalah transformasi mendalam dari bisnis dan aktivitas organisasi yang mencangkup proses, kompetensi serta model bisnis untuk sepenuhnya memanfaatkan perubahan dan peluang dari perpaduan teknologi digital dan dampaknya yang semakin cepat di seluruh masyarakat dengan cara yang strategis dan diprioritaskan, dengan perubahan saat ini dan di masa depan. 

Dampak Transformasi Digital Terhadap Bisnis

Transformasi digital akan membuat bisnis untuk saling terintegrasi dan terkoneksi. Hal itu bertujuan agar sebuah organisasi bisnis dapat berkembang dan siap menghadapi zaman yang baru. Jika tidak, bisnis tersebut akan tertinggal karena tidak mampu untuk beradaptasi dengan kebiasaan yang baru. Transformasi digital membawa banyak pengaruh terhadap berbagai aspek dalam bisnis itu sendiri. Berikut adalah beberapa aspek bisnis yang terpengaruh oleh adanya transformasi digital:

• Kegiatan atau fungsi bisnis: pemasaran, operasi, sumber daya manusia, administrasi, customer service, dan lainnya.

• Proses bisnis: satu atau lebih operasi, aktivitas, dan rangkaian yang terhubung untuk mencapai tujuan bisnis tertentu, di mana manajemen proses bisnis, pengoptimalan proses bisnis, dan otomatisasi proses bisnis masuk ke dalam gambaran dengan teknologi baru seperti otomatisasi proses robotik. Optimalisasi proses bisnis sangat penting dalam strategi transformasi digital dan di sebagian besar industri merupakan perpaduan antara tujuan yang dihadapi pelanggan dan tujuan internal bisnis saat ini.

• Model bisnis: bagaimana bisnis dapat berfungsi dengan semestinya, dari pendekatan masuk ke pasar dan proposisi nilai hingga cara mencari uang yang secara efektif dapat mengubah inti bisnis itu sendiri, memanfaatkan sumber pendapatan dan pendekatan baru, terkadang bahkan menjatuhkan model bisnis konvensional.

• Ekosistem bisnis: jaringan mitra dan pemangku kepentingan, serta faktor kontekstual lainnya yang mempengaruhi bisnis seperti peraturan atau prioritas dan evolusi ekonomi. Ekosistem baru dibangun antara perusahaan dengan berbagai latar belakang di atas jalinan transformasi digital, informasi, di mana data dan kecerdasan yang dapat ditindaklanjuti menjadi aset inovasi.

• Manajemen aset bisnis: di mana fokusnya terletak pada aset tradisional tetapi, pada aset yang kurang 'berwujud' seperti informasi dan pelanggan (meningkatkan pengalaman pelanggan adalah tujuan utama dari banyak "proyek" transformasi digital dan informasi adalah sumber kehidupan bisnis, teknologi evolusi dan segala bentu hubungan manusia). Baik pelanggan maupun informasi perlu diperlakukan sebagai aset nyata dalam semua perspektif.

• Budaya organisasi: di mana harus ada tujuan yang jelas berpusat pada pelanggan, gesit, dan secara sadar dicapai dengan memperoleh kompetensi inti di seluruh bidang seperti kematangan dalam menghadapi dunia digital, kepemimpinan, pengetahuan dalam pekerjaan, dan sebagainya yang mungkink berpengaruh terhadap masa depan bisnis. Budaya organisasi juga tumpang tindih dengan proses, aktivitas bisnis, kolaborasi, dan transformasi digital di sisi TI. Untuk membawa aplikasi lebih cepat ke pasar, diperlukan suatu perubahan. Itulah inti dari DevOps, yaitu pengembangan dan operasi. Agar TI dan OT dapat bekerja sama dalam bisnis / proses / aktivitas, perubahan juga diperlukan (bukan hanya teknologi informasi dan operasional, tetapi juga proses, budaya, kolaborasi).

• Model ekosistem dan kemitraan:  Hal ini dapat ditandai dengan munculnya pendekatan kooperatif, kolaboratif, penciptaan bersama dan yang terakhir tetapi tidak akan hilang, pendekatan ekosistem bisnis yang sama sekali baru, yang mengarah ke model bisnis baru dan sumber pendapatan baru. Ekosistem akan menjadi kunci dalam ekonomi sebagai layanan dan dalam mencapai kesuksesan transformasi digital.

• Pendekatan dengan pelanggan, pekerja dan mitra: Transformasi digital menempatkan orang dan strategi di atas teknologi. Perubahan perilaku, ekspektasi dan kebutuhan setiap pemangku kepentingan sangatlah penting. Hal ini diekspresikan dalam banyak subproyek perubahan di mana customer-centricity, pengalaman pengguna, pemberdayaan pekerja, model tempat kerja baru, dinamika mitra saluran yang berubah, dll semuanya masuk dalam gambaran nyata. Penting untuk diperhatikan bahwa teknologi digital tidak pernah menjadi satu-satunya jawaban untuk menangani aspek manusia mana pun, mulai dari kepuasan pekerja hingga peningkatan pengalaman pelanggan. Seseorang akan mulai melibatkan, menghormati, dan memberdayakan orang lain sebagai tujuan utama, teknologi adalah pendorong tambahan dan menjadi opsi pendukung untuk mencapai target bisnis.

Faktor Penyebab Terjadinya Transformasi Digital

Transformasi digital dalam bisnis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

A. Inovasi teknologi. Ini bukan merupakan penemuan teknologi baru, melainkan pengembangan teknologi yang lebih berdampak dari sebelumnya. Namun, sekali lagi, ini bukan sepenuhnya pengaruh teknologi yang mendorong transformasi digital. Ini adalah tentang cara pengunaan dan pengadopsian teknologi oleh pelanggan, mitra, pesaing, dan berbagai pemangku kepentingan. Teknologi dengan potensi bisnis yang besar seperti IoT, kecerdasan buatan (AI), edge computing, virtual reality, augmented reality, serta blockchain. Namun, potensi hebat ini dapat terjadi ketika mereka digabungkan dan mengaktifkan berbagai aplikasi baru seperti yang kita lihat dalam konvergensi AI, IoT, dan analitik data besar. Dalam transformasi industri, konvergensi TI dan OT juga merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh.

B. Perilaku dan tuntutan pelanggan. Transformasi digital yang disebabkan oleh pelanggan ini tidak selalu berkaitan dengan teknologi. Namun, teknologi sering kali memungkinkan atau, seperti yang baru saja disebutkan, dapat berdampak pada transformasi digital ketika diadopsi dan diubah menjadi sebuah tantangan bisnis. Contoh kekuatan yang mendorong transformasi digital dan tidak disebabkan oleh faktor teknologi tetapi hanya diperkuat olehnya dalam kombinasi dengan faktor-faktor lain adalah permintaan pelanggan akan kemudahan penggunaan dan kesederhanaan dalam menangani bisnis. Ini kembali ke masa ketika belum ada internet. Dalam hal ini, transformasi digital juga bisa mengejar ketertinggalan karena bisnis tidak memiliki pilihan lain lagi (bukan seolah-olah mereka tidak tahu pentingnya membuat interaksi dan dukungan untuk pelanggan menjadi mudah dan tanpa hambatan yang dirasakan beberapa dekade yang lalu). Perilaku dan kebutuhan pelanggan juga dapat dipengaruhi oleh tingkat distrupsi di tingkat masyarakat.

C. Penemuan dan inovasi ilmu pengetahuan. Pendekatan yang sepenuhnya baru terhadap tantangan manusia dan bisnis, serta inovasi dan penemuan yang menciptakan realitas baru, baik dalam sains, bisnis, teknologi, atau bahkan konteks non-teknologi dari inovasi sejati dapat berpengaruh terhadap transformasi itu sendiri. Penemuan obat-obatan yang mengubah pelayanan kesehatan (seperti yang telah terjadi beberapa kali di masa lalu), mesin cetak, kereta api, dan masih banyak hal yang akan terjadi nantinya. Itu semua akan berpengaruh pada tranformasi digital, sehingga akan bermanfaat dalam ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi yang akan mengubah kebiasaan dan pola pikir manusia.

D. Dipicu oleh ekosistem. Organisasi adalah bagian dari ekosistem yang lebih luas, yaitu ekosistem bisnis bersama dengan ekosistem sosial dan alam. Perubahan ekonomi, tuntutan dari mitra yang ingin Anda beradaptasi, evolusi menuju kolaborasi dalam ekosistem bisnis transformasional, perubahan peraturan dan regulasi dari pemerintah pusat, perubahan geo-politik, pergeseran sosial, peristiwa yang tidak terduga seperti bencana alam atau bahkan pandemi seperti Covid-19 yang sangat berpengaruh pada bisnis dan kebiasaan masyarakat secara keseluruhan, semuanya dapat berdampak dan mendorong kebutuhan transformasi digital seperti yang ditunjukkan oleh banyak penelitian tentang percepatan transformasi digital dalam kondisi new normal. Aspek ekosistem ini membawa kita kembali ke bagian penting dari transformasi digital, yaitu saling ketergantungan dan keterkaitan dengan segala sesuatu, serta sesuai dengan kebutuhan untuk berpikir secara holistik, lintas industri dan dengan pergeseran pikiran saat ini dan masa depan seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Transformasi digital membuat semuanya saling tumpang tindih dan terhubung; mulai dari distrupsi, proses dan model bisnis hingga aktivitas bisnis, aktivitas organisasi dan ekosistem yang lebih luas di mana organisasi tersebut beroperasi. Pikirkan tentang bagaimana hampir semua proses bisnis secara de facto dapat terhubung, keterkaitan antara aktivitas bisnis dari perspektif pelanggan, cara informasi tersebut berjalan di semua transformasi digital, dampak peristiwa terkni terhadap ekonomi, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, perencanaan skenario bisnis sangat penting di sini.

Dengan transformasi digital menjadi realitas de facto yang sangat terhubung pada tingkat kesadaran manusia, sistem sosial masyarakat dan berbagai bisnis dan teknologi, pemikiran manajemen linier dan mentalitas silo akan kalah dengan pandangan ekosistem hibrida yang saling terintegrasi, inklusif, dan cair sebagai model bisnis yang baru.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement