Selasa 16 Mar 2021 18:46 WIB

Memperluas PPKM Mikro di Zona Kasus Tinggi

Pemerintah melihat pola PPKM mikro efektif untuk dikembangkan.

Pengurus  RW membawa bantuan untuk dibagikan kepada warga positif COVID-19 yang isolasi mandiri di RW 10 Kampung Pangkalan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (3/3/2021). Sedikitnya 39 warga di kawasan tersebut terdata positif COVID-19 usai wisata ziarah ke Pamijahan, Tasikmalaya sehingga kawasan tersebut terpaksa diisolasi dengan memberlakukan PPKM skala mikro atau lockdown.
Foto: NOVRIAN ARBI/ANTARA
Pengurus RW membawa bantuan untuk dibagikan kepada warga positif COVID-19 yang isolasi mandiri di RW 10 Kampung Pangkalan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (3/3/2021). Sedikitnya 39 warga di kawasan tersebut terdata positif COVID-19 usai wisata ziarah ke Pamijahan, Tasikmalaya sehingga kawasan tersebut terpaksa diisolasi dengan memberlakukan PPKM skala mikro atau lockdown.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Rr Laeny Sulistyawati, Sapto Andika Candra

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyampaikan, kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro dinilai menunjukan hasil yang positif di daerah-daerah yang menerapkannya. Hal ini terlihat dari menurunnya jumlah kasus Covid-19 secara mingguan di provinsi-provinsi prioritas di Pulau Jawa dan Bali.

Baca Juga

Karena itu, pemerintah pun akan memperluas penerapan kebijakan PPKM mikro ini di berbagai daerah lainnya yang memiliki kasus aktif yang tinggi. “Melihat hasil positif ini maka pemerintah akan mengembangkan penerapan PPKM mikro ini di berbagai provinsi lainnya yang memiliki proporsi kasus aktif yang besar. Sehingga demikian kasus aktif tersebut dapat dikendalikan dengan baik,” ujar Wiku saat konferensi pers, Selasa (16/3).

Wiku pun meminta agar capaian positif ini terus dipertahankan sehingga laju penularan dapat terus ditekan. Selain itu, pemerintah juga akan terus mengetatkan pelaksanaan screening di pintu-pintu masuk wilayah Indonesia guna mencegah masuknya kasus impor serta berbagai varian Covid-19 baru ke Tanah Air.

“Sehingga varian-varian Covid-19 yang berasal dari luar negeri tidak masuk dan menyebar di Indonesia,” ungkapnya. "Pengetatan ini sesuai Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2021. Oleh karena itu, pemerintah meminta masyarakat untuk mematuhi seluruh ketentuan berlaku dalam surat edaran tersebut, sehingga kita dapat bersama-sama menjaga dan melindungi Indonesia dari berbagai varian Covid-19 yang berkembang di berbagai negara," tuturnya.

Varian baru Covid-19 B117 kembali teridentifikasi di Indonesia. Kasus positif Covid-19 B117 ditemukan satu lagi dari Bogor, Jawa Barat. Total ada tujuh kasus B117 di Indonesia hingga Selasa (16/3).

"Total kasus B117 di Indonesia sekarang sebanyak tujuh kasus, bertambah dari yang sebelumnya. Sebab, ada satu kasus yang baru yaitu dari Kota Bogor," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika, Selasa (16/3).

Ia menambahkan, tujuh kasus ini berasal dari berbagai provinsi yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air yaitu Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Kendati demikian, ia mengaku tujuh orang ini sudah menjalani perawatan. "Mereka sudah diisolasi dan kini telah sembuh. Mereka telah kembali ke tempat asalnya," ujarnya

Sementara itu, tren penularan Covid-19 terus menunjukkan perbaikan. Selama sepuluh hari terakhir, tingkat positif atau positivity rate Covid-19 harian selalu di bawah 20 persen. Positivity rate pada Selasa (16/3) ini dilaporkan sebesar 11,5 persen. Sementara angka terendah sempat tercatat pada Rabu (10/3) dengan 9,14 persen, sekaligus menjadi yang terendah sejak Juni 2020.

Kendati begitu, angka positivity rate memang lekat dengan capaian testing atau pemeriksaan harian. Berdasarkan laporan harian Satgas Penanganan Covid-19, terlihat bahwa Indonesia belum bisa menjaga angka testing yang stabil dari hari ke hari. Pola mingguan sejak awal pandemi masih berlaku, yakni kapasitas testing tinggi di hari kerja dan rendah di akhir pekan atau hari libur nasional.

Namun di sisi lain, penambahan kasus harian memang menunjukkan konsistensi menurun. Pada Selasa (16/3) ini, Satgas melaporkan ada penambahan kasus positif sebanyak 5.414 orang. Dalam sepekan terakhir, angka kasus baru memang tidak pernah tembus 6.500 orang per hari.

Bila dilihat dari grafik, terlihat bahwa tren penambahan kasus dalam sepekan belakangan sudah kembali seperti kondisi pada November 2020 lalu. Puncak penambahan kasus harian tercatat pada 30 Januari 2021 dengan lebih 14.500 kasus baru dalam sehari.

Dari penambahan kasus hari ini, Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka tertinggi yakni 1.617 kasus baru. DKI Jakarta yang biasanya di posisi puncak kini bergeser ke posisi kedua dengan 835 kasus baru. Menyusul kemudian ada Jawa Tengah dengan 560 kasus, Jawa Timur dengan 291 kasus, dan Banten dengan 247 kasus.

Satgas juga melaporkan penurunan jumlah kasus aktif sebanyak 2.482 orang, menjadi total 134.042 kasus aktif di Indonesia. Jumlah ini sudah jauh lebih rendah dibanding jumlah kasus aktif pada awal Februari 2021 yang tembus 175.000 orang.

Sementara itu, jumlah pasien sembuh juga dilaporkan bertamah 7.716 orang dalam 24 jam terakhir. Sehingga total pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.257.663 orang.

Angka kematian juga bertambah. Ada 180 pasien yang meninggal akibat Covid-19 dalam satu hari terakhir. Sehingga jumlah keseluruhan pasien yang meninggal dengan status positif Covid-19 mencapai 38.753 orang.

Terkait progres vaksinasi Covid-19, per hari ini ada 4,46 juta orang yang telah mendapat suntikan vaksin dosis pertama. Sementara suntikan dosis kedua baru diberikan kepada 1,7 juta orang.

photo
Infografis PPKM Mikro diperluas ke tiga provinsi - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement