Rabu 17 Mar 2021 00:25 WIB

Ratusan Anak Kecanduan Gadget, Wagub Uu Buat 'Setangkai'

Pemprov Jabar memandang ini masalah serius dan perlu dicegah sejak dini. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum
Foto:

 

Berdasarkan data RSJ Jabar, selama 2020 terdapat delapan pasien anak dan remaja yang dirawat jalan karena kecanduan game. Namun pada Januari dan Februari 2021, sudah ada lima pasien gangguan jiwa yang serupa yang dirawat di RSJ Jabar.

"Memang dampak handphone ini sangat luar biasa. Banyak anak-anak yang ketergantungan, kecanduan handphone," kata Uu.

Sebagian anak dan remaja yang kecanduan gadget ini, kata dia, awalnya mengalami gangguan stres, mengurung diri, tidak punya teman, kemudian saat memegang handphone, langsung kecanduan. Di antaranya sampai melakukan tindakan kekerasan dan emosional setelah dipisahkan dengan handphone-nya. Bahkan di antaranya mengalami kekurangan gizi atau penyakit lainnya akibat kesehatannya terganggu.

"Kemudian bisa juga karena mereka punya komorbid, penyebab lainnya, kemudian pegang handphone dan akhirnya kelamaan pegang handphone, mereka stres dan tidak suka kalau mereka dilepaskan dari handphone-nya," katanya.

Untuk mengatasinya, menurut Uu, Pemprov Jabar akan mengadakan pertemuan membahas hal ini dengan mengundang ormas perempuan seperti Muslimat NU, Persistri, Aisyiyah, Kader Posyandu, Majelis Taklim, PKK, dan PAUD. Pertemuannya khusus mengenai penyelesaian masalah anak-anak dan keluarga terkait kecanduan gadget ini.

"Sehingga nanti diberi arahan oleh para dokter, sehingga masyarakat tidak membiarkan anak terlalu lama dengan handphone, dengan alasan orang tua sibuk dan orang tua pusing atau tidak mau anak rewel. Lebih dari enam jam per hari main handphone ini berbahaya," paparnya.

Kemudian, kata dia, segera digelar Sekolah Tanpa Gangguan Kendali Gawai (Setangkai) melalui media daring yang dapat diakses para orang tua di Jawa Barat. Sekolah online tersebut akan diisi oleh narasumber dan pakar kejiwaan.

"Ada Setangkai, ini akan segera kami sosialisasikan kepada masyarakat, kami akan mengundang minimal mungkin dengan zoom meeting, sekitar 1.000 orang yang mengurusi tentang anak-anak," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement