Selasa 16 Mar 2021 15:00 WIB

Cabai Mahal, Keran Impor Dibuka, Mafia Pangan Merajalela

Impor pangan hanya akan menguntungkan bandar besar, petani semakin terpuruk.

Pembeli memelih cabai rawit merah. Harga cabai makin mahal.
Foto: Prayogi/Republika.
Pembeli memelih cabai rawit merah. Harga cabai makin mahal.

REPUBLIKA.CO.ID, Terus melonjaknya harga cabai membuat para pedagang dan ibu rumah tangga ketir-ketir. Diduga, hal ini akibat minimnya pasokan cabai dari petani.

Untuk menanggulangi masalah tersebut, pemerintah berupaya melakukan operasi pasar. Bahkan, tidak menutup kemungkinan untuk membuka keran impor.

Sayangnya, ini bukanlah solusi yang tepat. Impor pangan hanya akan menguntungkan bandar besar, sedangkan petani lokal semakin terpuruk.

Kondisi ini diperburuk dengan sistem pasar bebas. Sistem ini meminimalkan, bahkan menghilangkan peran negara dalam distribusi pangan. Meminimalisasi peran negara mengurusi hajat rakyat menyebabkan merajalelanya mafia pangan.

PENGIRIM: Chaya Yuliatri, Sleman, Yogyakarta

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement