REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ekspresi wajah Jose Mourinho seolah bicara banyak pada derbi London utara, ketika Tottenham dikalahkan Arsenal.

Walaupun mengaku kecewa bahwa dirinya tidak bahagia dengan performa timnya di babak pertama, gol sensasional Erik Lamela memecahkan kebuntuan pada menit 33.

Namun, Martin Odegaard menyamakan kedudukan beberapa menit kemudian sebelum babak pertama usai.

Mourinho pun tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya terhadap dua keputusan di babak kedua. Pertama, soal penalti yang diberikan untuk Arsenal, saat Davinson Sanchez dianggap menjatuhkan Alexandre Lacazette di kotak penalti. Keputusan itu pun memunculkan kontroversi.

Meskipun kedua pemain terlihat sama-sama melakukan kontak, tapi wasit Michael Oliver dan ofisial VAR Paul Tierney, memutuskan itu tetap penalti untuk Arsenal.

Keputusan kedua ketika Lamela diusir wasit setelah mendapatkan dua kartu kuning. Keputusan kedua ini pun membuat Mourinho terlihat kesal.

Bahkan, usai pertandingan, Mourinho yang diwawancara wartawan, minta ditanya soal pendapatkan terkait performa wasit.

Padahal saat itu wartawan tidak bertanya soal kinerja wasit di Emirates Stadium. Meski demikian, Mourinho tetap memuji skuad Spurs meski dikalahkan the Gunners.

''Bahkan dengan 10 pemain, saya pikir itu membuktikan bahwa tim kami berkembang signifikan. Babak kedua adalah milik kami."

Dan saat kami membuat perubahan, kami melakukannya untuk menang. Karena kami merasa bahwa pertandingan kami kendalikan,'' jelas Mourinho, dikutip dari Football.london, Selasa (16/3).

Ikuti Whatsapp Channel Republika