Selasa 16 Mar 2021 13:19 WIB

Kata-kata Bijak Presiden Indonesia

Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Cermati

Seorang pemimpin merupakan orang yang bisa mempengaruhi hingga mengendalikan mereka yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama tanpa bersikap sebagai penyuruh, melainkan memiliki semangat melayani. Beginilah sekilas pengertian dari pemimpin. Pemimpin bukan hanya mereka yang duduk di kursi dengan nyaman, memerintah bawahannya, menyuruh mereka bekerja, dan menuntut hasil yang benar dan sempurna tanpa mau tahu bagaimana bawahannya bekerja dan apa yang sesungguhnya dihadapi oleh bawahannya.

Begitu pula dengan peran presiden sebagai pemimpin bangsa dan negara. Seorang presiden merupakan pemimpin bangsa yang sudah seharusnya bisa memimpin, mempengaruhi, dan membimbing bangsanya untuk mencapai tujuan bersama. Kesuksesan seorang presiden terlihat dari bagaimana bangsanya sangat menaruh rasa hormat dan segan kepada para pemimpin mereka hingga berhasil memimpin negaranya mencapai tujuan bersama.

Indonesia pun pernah dipimpin oleh beberapa presiden yang tak kalah mengagumkan dalam membawa negara dan bangsa ini untuk lepas dari penjajah, merdeka, dan mencapai tujuan bersama. Beberapa presiden dengan kata-kata bijaknya kami rangkum sebagai berikut.

Soekarno

Ir. Soekarno

Soekarno via wordpress.com

1. "Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam."

Ungkapan ini ingin menyatakan bahwa siapa pun yang ingin mendapatkan sesuatu yang indah dan berharga, maka dirinya sendirilah yang harus berusaha sekuat tenaga untuk mencapai keinginan atau tujuannya. Tidak ada orang lain yang bisa membantu Anda untuk mencapai tujuan yang ingin Anda capai tersebut jika bukan Anda sendiri.

2. "Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."

Setiap orang pasti memiliki mimpi atau cita-cita. Gantungkan mimpi atau cita-cita Anda setinggi langit. Usahakan cita-cita dan mimpi Anda tidak sekedar sesuatu yang mudah dicapai. Usahakan bahwa cita-cita dan mimpi Anda menjadi hal yang luar biasa, yang belum pernah dipikirkan orang lain. Mungkin akan terlihat susah untuk mencapainya, tetapi Anda harus mencoba dan berusaha. Sekalipun Anda gagal, Anda tidak gagal pada sesuatu yang biasa-biasa saja, sesuatu yang semua orang pasti bisa gapai.

3. "Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang."

Seringkali kita terlalu takut menghadapi masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Anda tidak perlu memiliki ketakutan berlebihan terhadap masa depan Anda. Hal yang perlu Anda persiapkan untuk menyongsong masa depan yang baik adalah usaha yang keras dan cerdas serta belajar dari pengalaman yang sudah pernah Anda atau orang-orang di sekitar Anda alami. Jadikan pelajaran dan usahakan untuk tidak terjatuh pada kesalahan yang sama. Dengan begitu Anda akan memiliki masa depan yang lebih baik.

4. "Apabila dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun."

Rasa malu dan takut kerap mengurung kita untuk tidak berbuat apa pun karena bayang-bayang rasa bersalah yang mungkin timbul dari keputusan yang Anda ambil. Jangan terlalu pusing dengan kesalahan. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Cobalah untuk berusaha tanpa memikirkan bagaimana bila Anda melakukan kesalahan, karena jelas ketika Anda sudah melakukan kesalahan, hal yang harus dan pasti harus Anda lakukan adalah memperbaikinya, belajar dari kesalahan, dan lanjutkan kembali usaha dan perjuangan Anda.

5. "Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia."

Mimpi adalah hal yang pasti dialami dan dimiliki semua orang. Tidak ada yang salah dengan mimpi apalagi memiliki mimpi setinggi langit. Sayangnya, banyak orang hanya bermimpi, tetapi tidak mau bekerja apalagi berkorban untuk mewujudkan mimpinya. Ya, semua orang bisa bermimpi, tapi hanya yang bekerjalah yang bisa mendapatkan mimpinya, tak peduli setinggi apa ia menggantungkan mimpi tersebut.

Soeharto

Soeharto

Soeharto via abc.net.au

1. "Kalau kamu ingin menjadi pribadi yang maju, kamu harus pandai mengenal apa yang terjadi, pandai melihat, pandai mendengar, dan pandai menganalisis."

Pribadi yang baik bukan sekedar mereka yang memiliki hati yang baik dan terbuka. Pribadi yang baik merupakan hasil perpaduan dari rasa keingintahuan dan keterbukaan terhadap segala hal untuk tujuan pengetahuan dan perubahan yang baik. Percuma Anda seseorang yang baik namun Anda tidak peduli dengan keadaan. Sifat dan sikap baik Anda hanya akan berhenti sebatas anggapan orang, bukan sebagai kesan mendalam baik bagi diri Anda maupun orang lain.

2. "Kemuliaan terbesar kami adalah tidak pernah jatuh, tetapi meningkat setiap kali kita jatuh."

Kalimat tersebut sangatlah menarik karena dari situ dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas diri seseorang akan meningkat ketika orang tersebut mengalami tantangan berupa hambatan yang besar dalam perjalanannya meraih kesuksesan. Ketika seseorang menemui rintangan, maka rintangan tersebut tanpa disadari telah mengangkat citra diri orang itu sendiri.

B. J. Habibie

BJ. Habibie

B. J. Habibie via blogspot.com

1. "Tak perlu seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapapun."

Ketika Anda sedang berjuang, mungkin Anda merasa Anda tidak bisa berjuang sendirian. Temukan orang yang bisa menemani Anda berjuang untuk mencapai tujuan Anda, syukur bila tujuan itu ternyata tujuan bersama. Anda tidak memerlukan orang yang sempurna uuntuk menemani perjuangan Anda, tetapi Anda membutuhkan orang yang bisa memahami keadaan Anda, menyemangati Anda ketika Anda mulai lesu, dan hal-hal seperti inilah yang membuat manusia semakin merasa dimanusiakan.

2. "Gagal hanya terjadi jika kita menyerah."

Tidak ada orang yang berhasil tanpa mengalami fase-fase perjuangan yang sarat dengan kegagalan. Tidak apa-apa, kegagalan bukan pertanda bahwa Anda tidak mampu, tetapi pertanda bahwa Anda sudah cukup kuat dan hebat untuk bekerja dan mencoba, hanya belum memenuhi apa yang diinginkan alam dari Anda jika Anda ingin benar-benar sukses. Yang perlu Anda lakukan adalah bangkit dari kegagalan dan mencoba lagi dengan lebih keras dan cerdas.

3. "Hanya sumber daya manusia yang ahli dan produktif saja yang dapat menghadapi tantangan dan memecahkan masalah."

Semua orang memiliki potensi diri yang sama-sama luar biasanya dengan keunikan masing-masing. Bedanya, dalam menghadapi masalah yang sama semua orang memiliki latar pengalaman berbeda dan sudut pandang yang jelas tidak sama sehingga hal itu mempengaruhi mereka dalam menyikapi masalah yang sama. Bagaimana Anda bisa mengecap orang lain hebat dalam menyelesaikan masalah sedangkan Anda tidak bisa hanya karena Anda tidak mau berusaha? Apakah orang lain dengan sendirinya menyelesaikan masalah tanpa bekerja untuk itu? Rasanya mustahil.

Baca Juga: 10 Buku Inspiratif Terbaik Untuk Kamu Yang Mau Kaya

Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

KH. Abdurrahman Wahid

Abdurrahman Wahid via santrigusdur.com

1. "Memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya. Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya."

Dalam berjuang, tak jarang orang menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan mereka. Beberapa orang pun tak segan untuk menggunakan cara licik seperti menyingkirkan lawan dengan merendahkan dan menistakan saingan mereka. Ketika Anda menghadapi situasi seperti ini, jangan pernah membalasnya dengan cara yang sama karena itu berarti Anda tidak jauh berbeda dengan mereka yang sesungguhnya tidak mampu bersaing. Anda tidak perlu merendahkan dan menistakan rekan kerja, teman, saudara, atau siapapun yang menurut Anda berpotensi menjadi rintangan dan rival dalam mencapai tujuan Anda. Hal ini sama artinya Anda merendahkan Tuhan sebagai penciptanya.

2. "Tidak penting apapun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk semua orang, orang tidak pernah tanya apa agamamu."

Bisa dikatakan sekarang kita hidup dalam kotak-kotak kepercayaan yang bukannya menyatukan tetapi justru membedakan berdasarkan keyakinan. Tak jarang kita pula berselisih akibat perbedaan keyakinan hingga mengakar pada urusan-urusan lain yang sebenarnya tidak ada sangkut pautnya. Jadilah orang yang selalu baik terhadap siapapun karena ketika Anda melakukan kebaikan, hal yang diingat orang dari Anda adalah sikap kebaikan Anda, bukan apa agama Anda. Pada dasarnya pun semua agama mengajarkan kebaikan, tinggal bagaimana kita sebagai pemeluknya menyatakan dalam tindakan sehari-hari.

3. "Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga."

Terkadang kita berada di bawah roda kehidupan. Terkadang masa seperti ini merupakan masa yang berat bagi beberapa orang dan kerap kali mereka yang berada di bawah roda kehidupan merasa sangat tertekan dan menganggap bahwa hidup tidak adil kepada mereka. Menyesali keadaan atau nasib tidak akan mengubah takdir Anda. Daripada sekedar mengutuki diri sendiri karena kesalahan yang membuat Anda kini berada di bawah roda kehidupan, akan lebih baik bila Anda mengetahui dan memperbaiki kesalahan tersebut sehingga Anda terus berkarya secara lebih baik. Pada akhirnya, usaha yang lebih baik ini mengantarkan Anda pada kehidupan yang lebih baik pula.

4. "Kalau ingin melakukan perubahan jangan tunduk terhadap kenyataan, asalkan kau yakin di jalan yang benar maka lanjutkan."

Tak sedikit dari kita yang ragu terhadap keputusan dan jalan yang ingin kita tempuh hanya karena berbeda dari kebanyakan orang. Seperti yang dikatakan oleh Presiden RI yang terkenal dengan nama sapaan Gus Dur, apabila Anda ingin melakukan perubahan maka Anda tidak boleh terlalu realistis dan tunduk pada kenyataan atau fakta. Perubahan tidak akan terjadi bila Anda terus beranggapan bahwa kenyataan yang terjadi sekarang merupakan hal yang memang seharusnya terjadi. Bila Anda telah yakin bahwa keputusan dan jalan yang akan Anda tempuh benar, mengapa tidak dilanjutkan untuk membuat sebuah perubahan?

5. "Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian."

Tidak perlu dipungkiri bahwa banyak dari kita yang gila hormat dan begitu mendambakan jabatan dan kuasa untuk kepentingan tertentu. Hal yang perlu diingat dan ditanamkan dalam hati adalah tidak pernah ada jabatan yang harus dipertahankan mati-matian karena ketika kita benar-benar kembali kepada Tuhan, kita tidak membawa jabatan yang kita dapatkan di dunia. Kita kembali dalam keadaan sebagai seorang manusia, tidak peduli apa agamamu, suku, bangsa, asal, warna kulit, dan lain-lain. Jadilah pribadi yang baik, menjalankan hidup dan bekerja sesuai dengan kemampuan, dan tidak perlu mengejar jabatan untuk mendapatkan kehidupan duniawi yang sempurna. Toh bukankah kita semua pada akhirnya akan meninggalkan dunia ini?

6. "Kemajemukan harus bisa diterima, tanpa ada perbedaan."

Kita tidak hidup di wilayah yang seratus persen homogen. Bahkan kembar identik pun pasti memiliki perbedaan yang tidak terlihat secara kasat mata. Kita selalu bertemu dengan berjuta perbedaan setiap harinya. Bukan berarti sesuatu yang tidak sama itu tidak bisa kita terima, justru itulah yang seharusnya bisa kita terima. Dari perbedaan seharusnya kita bisa belajar banyak hal tentang jutaan hal yang belum pernah kita tahu sebelumnya, tentang bagaimana arti hidup dan berjuang oleh orang lain.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Kecil yang Membuat Anda Sukses

Megawati Sukarnoputri

Megawati Sukarnoputri

Megawati Sukarnoputri via rmol.co

1. "Kebahagiaan itu bukan karena berkoalisi dengan kekuasaan, tapi kebahagiaan itu akan datang ketika kita bisa menangis dan tertawa bersama."

Kekuasaan tidak bisa menjamin bahwa kehidupan seorang penguasa akan bahagia hanya karena ia memiliki kekuasaan untuk mengatur segala hal. Kebahagiaan tidak Anda dapatkan karena materi yang kasat mata. Rasa syukur bisa menangis dan tertawa dengan orang-orang terdekat dan Anda sayangi adalah salah satu definisi bahagia sesungguhnya. Hidup tidak selalu tentang materi, tentang kekuasaan, tentang hal-hal duniawi yang harus dimiliki. Terkadang, hal-hal yang tidak bisa digenggam pun bisa memberikan kebahagiaan.

2. "Nabi saja pemimpin tapi nggak sarjana kok."

Meski pendidikan adalah kebutuhan yang kini bisa dikatakan sebagai kebutuhan mutlak, tetapi pendidikan tidak bisa menjamin kehidupan kita akan menjadi lebih baik karena semuanya bergantung dari dalam pribadi setiap orang yang tentu saja berbeda. Bagaimana Anda bahagia, bagaimana Anda bersyukur, dan bagaimana sukses tergantung dari kemauan Anda untuk membawa hidup Anda sendiri. Keberhasilan seseorang tidak bisa diukur dari seberapa tinggi pendidikannya, kemampuan seseorang untuk memimpin orang lain bukan dilihat dari gelar apa yang dimilikinya, tapi dilihat dari bagaimana ia memperlakukan dirinya sendiri dan direfleksikan kepada orang lain.

Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono via wikimedia.org

1. "Tantangan akan jadi ketentraman bila kita hadapi dengan iman dan taqwa."

Hidup tanpa tantangan seolah  bukan menjadi hakikat hidup yang sesungguhnya. Setiap orang pasti menghadapi setidaknya 1 tantangan dalam hidupnya. Bagaimana kita menghadapi tantangan itu, antara satu orang dengan yang lainnya pasti akan berbeda-beda. Jangan pernah takut dan ragu ketika dihadapkan pada tantangan, hadapi tantangan tersebut dengan iman dan taqwa. Dengan kepercayaan ini setiap orang pasti bisa menghadapi dan melalui setiap tantangan yang dihadapinya.

2. "Tidak pernah ada hari yang sama dalam kehidupan kita. Hari ini berbeda dengan kemarin. Mari kita jadikan hari ini lebih baik."

Terkadang kita menjadi terlalu terpaku pada kejadian historis, entah itu kejadian menyenangkan atau kejadian menyedihkan. Banyak dari kita yang kemudian hidup dengan selalu melihat ke belakang dan terus mengenang apa yang terjadi di masa lampau. Hindari kebiasaan seperti ini. Anda hidup di hari ini dan akan hidup di masa depan. Ketika Anda terlalu lama untuk melihat ke belakang, Anda tidak akan bisa menghadapi kehidupan sekarang dan masa depan. Masa lampau hanyalah cermin untuk melihat beberapa hal yang perlu diingat untuk menghadapi hidup hari ini dan masa depan, bukan sebagai acuan untuk terus mengalami peristiwa yang sama di hari ini maupun masa depan.

3. "Banyak cara untuk mencapai tujuan. Carilah jalan yang patut dan baik."

Mencapai tujuan hidup memang ada banyak cara. Namun untuk mendapatkan tujuan hidup yang baik, maka Anda juga harus mencari jalan yang patut dan baik pula. Karena lewat jalan ini Anda mengetahui berbagai hal baik yang harus Anda lakukan untuk mencapai tujuan Anda.

4. "Bila pemimpin terlalu tangan besi, demokrasi kita akan mati. Bila dibiarkan dengan dalih kebebasan, negeri ini bisa menjadi lautan anarki."

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bukan hanya menghendaki keinginan diri sendiri namun mereka yang bisa mengayomi yang dipimpin untuk bisa bekerja sama mencapai tujuan bersama. Pemimpin yang baik juga pemimpin yang tegas dan bisa mengarahkan yang dipimpin untuk bekerja bersama mencapai tujuan. Tanamkan jiwa pemimpin dalam diri Anda untuk mencapai tujuan dan kesuksesan Anda, dimana jiwa pemimpin adalah mereka yang demokratis namun tak kehilangan ketegasan dan kewibawaan dalam memimpin mereka yang dipimpin.

5. "Jangan mau hati dan hidup Anda dijajah dan dikuasai oleh masa lampau. Bukankah Anda milik masa depan?"

Berbicara lagi mengenai masa lampau, jangan terlalu larut dalam kesedihan maupun euphoria yang terjadi di masa lalu. Ingatlah bahwa Anda hidup di hari ini dan untuk masa depan. Jangan sampai Anda terus-menerus terpaku pada masa lalu hingga tidak bisa membuat hidup yang baik dan layak untuk hari ini dan masa depan.

Joko Widodo

Joko Widodo 

 Joko Widodo via today.com

1. "Untuk jadi maju memang banyak tantangan dan hambatan. Kecewa semenit, dua menit boleh, tetapi setelah itu harus bangkit lagi."

Kegagalan memang bagian dari kesuksesan, atau dengan kata lain tiada kesuksesan tanpa risiko menghadapi kegagalan. Akan tetapi, pak Jokowi berpesan supaya kita tidak berlama-lama bersedih menjalani kegagalan tersebut. Jadikan kegagalan sebagai bahan pemikiran untuk mematangkan rencana untuk sukses selanjutnya. Improvisasi, perbaiki diri, kemudian bangkit dan kembali berjuang.

2. "Mulailah sebuah perjalanan dengan tujuan akhir yang jelas."

Arti dari kalimat tersebut adalah kita sebagai manusia yang ingin mencapai kesuksesan harus memiliki tujuan atau visi yang jelas terlebih dahulu mengenai ke mana kita akan melangkah. Semua yang kita kerjakan dengan segala jerih payah akan menjadi sia-sia jika kita tidak memiliki tujuan akhir yang jelas. Visi tersebut membantu kita memiliki motivasi untuk terus mengejar cita-cita.

3. "Kita semua adalah penyala harapan untuk Indonesia."

Indonesia sebagai negara yang besar membutuhkan orang-orang yang hidup di dalamnya untuk membuat Indonesia maju dan berkembang secara lebih baik. Indonesia tidak bisa berubah sendiri, Indonesia berubah karena orang-orang yang hidup di dalamnya berusaha untuk berubah bersama ke arah yang lebih baik. Maka satu aksi dari satu orang sangat dibutuhkan untuk menciptakan teladan dan memotivasi lainnya untuk melakukan hal yang sama. Bagaimana dengan Anda?

4. "Kehormatan hidup bukanlah ditentukan seberapa tinggi pendidikan, seberapa banyak ijazah akademismu, seberapa banyak bintang-bintang jasa bertaburan di dadamu, tapi kehormatan hidup itu ada ketika namamu melekat di hati orang-orang sekitarmu, kerjamu bermanfaat untuk rakyat banyak, dan doamu tiap bangun tidur memohon agar hari ini lebih baik dari hari kemarin."

Kerja adalah salah satu bagian dari iman kita. Kerja adalah suatu hal yang nyata memperlihatkan bagaimana kualitas hidup Anda karena kualitas hidup Anda tidak dilihat dan ditentukan dari apa yang Anda dapat dan konsumsi, tetapi dari apa yang Anda perjuangkan bagi hidup Anda, dari apa yang Anda lakukan bagi orang lain, dan apa yang menunjukkan bahwa Anda memuliakan Tuhan sebagai pencipta Anda.

5. "Hidup adalah tantangan, jangan dengarkan omongan orang, yang penting kerja, kerja, dan kerja. Kerja akan menghasilkan sesuatu, sementara omongan hanya menghasilkan alasan."

Sering kali kita lebih memperhatikan dan mempertimbangkan apa komentar dan caci maki orang daripada benar-benar bekerja dan memperlihatkan usaha kita. Kita harus lebih sering menutup telinga dan mata kita akan apa yang dikatakan dan ditujukan orang pada kita apalagi untuk hal-hal yang sifatnya tidak membangun alias destruktif. Orang berbicara karena mereka tidak melakukan dan mengalami pengalaman yang sama dengan kita. Dan jika yang mereka katakan tidak benar, Anda tidak perlu membalas ucapannya dengan sejuta fakta yang sesungguhnya Anda alami. Cukup bekerja dalam diam dan biarkan kesuksesan Anda membuat kemeriahan atas pencapaian Anda.

6. "Jangan lupakan bahasa ibu."

Pintar dan mahir beragam bahasa bukanlah hal yang salah. Tetapi, satu hal yang ingin diingatkan Bapak Jokowi kepada kita, jangan pernah lupakan dan tinggalkan bahasa ibu. Bahasa Indonesia. Karena kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi? 

Kejar Terus Mimpi Anda

Itulah beberapa kata-kata mutiara nan bijak yang pernah disampaikan oleh presiden Indonesia. Semoga dengan adanya beberapa kata-kata mutiara ini bisa membuka pikiran Anda bahwa hidup bukan hanya soal masa lalu, bukan Anda tinggal di masa lalu, bukan soal Anda yang terus bermimpi tanpa berusaha mewujudkan mimpi. Hidup adalah hal yang harus Anda jalani, harus memiliki mimpi, dan mimpi tersebut harus bisa Anda capai meski harus digantung setinggi langit.

Baca Juga: 11 Kata Kata Motivasi Kerja yang Akan Membuatmu Sukses

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement