Selasa 16 Mar 2021 08:15 WIB

Belum Rampung, Jalan Bomang Malah Jadi Arena Balap Liar

Jalan Bojong Gede-Kemang kerap dijadikan arena balap lliar sejak Desember 2020.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Yudha Manggala P Putra
Balapan liar yang berbahaya dan menimbulkan kerumunan. Ilustrasi
Foto: Antara
Balapan liar yang berbahaya dan menimbulkan kerumunan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pembangunan Jalan Bojong Gede - Kemang (Bomang) di Kabupaten Bogor yang sampai saat ini belum rampung, tepatnya di Kecamatan Tajurhalang dijadikan arena balapan liar. Kejadian tersebut terekam dalam video dan beredar di media sosial.

Bahkan, tampak dalam video itu salah satu ruas jalan ditutup total oleh seseorang yang tidak diketahui dari mana asalnya selama balapan liar berlangsung.

Camat Tajurhalang, Fikri Ihsani pun membenarkan adanya kejadian balap liar di Jalan Bomang. Kejadian itu terjadi pada Ahad (14/3) sore.

Setelah mendapatkan info adanya balap liar, forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) langsung mendatangi lokasi dan membubarkan kerumunan tersebut. "Iya benar itu ada kejadian kemarin dan setelah itu langsung kami bubarkan," kata Fikri ketika dikonfirmasi, Senin (15/3).

Bukan hanya beberapa waktu belakangan ini, Fikri mengatakan, aksi balap liar di sepanjang Jalan Bomang itu sudah ada sejak Desember 2020 silam. Oleh karena itu, dirinya mengajukan pembangunan garis kejut (speed trap) di titik-titik ruas jalan yang biasa dijadikan arena balap liar. Ini sebagai upaya mengantisipasi balap liar di Jalan Bomang.

Sebab, Jalan Bomang yang memiliki bentuk rata dan memanjang ini, paling disukai oleh para pembalap liar untuk dijadikan arena balap drag.

"Kita sudah mengajukan ke PUPR untuk membangun garis kejut, jadi per 100 meter itu kita minta dibangun garis kejut (polisi tidur). Itu salah satu bentuk antisipasi kita, karena jalan Bomang itu kan trek lurus dan paling disukai oleh para pembalap liar itu, apalagi jalannya bagus," jelas Fikri.

Selain mengajukan pembangunan garis kejut, Fikri juga mengajak masyarakat di sekitaran Jalan Bomang berpartisipasi menghalau kegiatan balap liar.

"Masyarakat juga keberatan karena merasa terganggu, karena mengganggu lalu lintas karena menutup jalan, laku knalpotnya bising karena knalpot brong. Jadi masyarakat ini kita ajak bersama-sama untuk mencegah adanya trek-trekan itu," tuturnya.

Terpisah, Kapolsek Bojonggede, Kompol Priyadi mengatakan pihaknya selalu melakukan patroli di Jalan Bomang guna mencegah adanya balap liar ini.

"Antisipasi kita tiap sore di Bomang itu berupa pengamanan dan pemantauan dari kegiatan patroli," ujarnya.

Lebih lanjut, Priyadi pun membenarkan jika Jalan Bomang memang berpotensi menjadi jalan favorit bagi pembalap liar. Sebab treknya yang lurus dan jalannya masih mulus.

Namun, terkait video balap liar yang viral di media sosial, Priyadi menilai video tersebut bisa saja video lama yang diunggah kembali. "Bisa jadi itu kejadian lama diunggah lagi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement