Senin 15 Mar 2021 21:59 WIB

Sopir Bus Kecelakaan Maut Jadi Tersangka dengan Status SP3

Kasus dihentikan dengan status SP3 karena tersangka ikut meninggal dalam kecelakaan.

 Warga memeriksa bangkai bus yang jatuh ke jurang di Sumedang Jawa Barat, Kamis 11 Maret 2021. Bus wisata yang membawa rombongan siswa SMP, guru, dan orang tua siswa itu terjun ke ketinggian 20 meter (65 kaki). jurang yang dalam setelah remnya tampaknya tidak berfungsi, menewaskan sejumlah orang, kata polisi dan penyelamat.
Foto: AP/Ahmad Fauzan
Warga memeriksa bangkai bus yang jatuh ke jurang di Sumedang Jawa Barat, Kamis 11 Maret 2021. Bus wisata yang membawa rombongan siswa SMP, guru, dan orang tua siswa itu terjun ke ketinggian 20 meter (65 kaki). jurang yang dalam setelah remnya tampaknya tidak berfungsi, menewaskan sejumlah orang, kata polisi dan penyelamat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat menetapkan sopir bus berinisial YA jadi tersangka dalam kasus kecelakaan maut di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang menewaskan 29 orang penumpang.

Meski ditetapkan tersangka, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Kombes Pol Eddy Djunaedi mengatakan penyidikan kasus itu dihentikan dengan status SP3 karena tersangka turut meninggal dalam peristiwa tersebut.

"Penetapan tersangka sopirnya kita kenakan Pasal 310 (Undang-Undang Lalu Lintas), tapi karena sopirnya meninggal dunia, kita SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan)," kata Eddy di Bandung, Jawa Barat, Senin (15/3).

Sementara itu, menurutnya pihak Ditlantas Polda Jawa Barat sejauh ini juga masih melakukan penyelidikan untuk mencari penyebab pasti kecelakaan nahas tersebut.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan diduga bus tersebut mengalami rem blong sesampainya di lokasi kecelakaan.

Adapun di sekitar lokasi kecelakaan di Jalan Alternatif Malangbong-Wado itu memang memiliki kontur jalan menurun panjang. Selain itu kecelakaan pun terjadi di saat hujan lebat mengguyur wilayah itu.

"Penyebabnya sejauh ini belum diketahui, cuma di awal informasi penyebabnya yakni rem blong. Dengan info awal tersebut, dari Ditlantas dan Satlantas Sumedang itu melakukan penyelidikan," kata Erdi.

Peristiwa itu sendiri menelan korban jiwa sebanyak 29 orang meninggal dunia. Rinciannya sebanyak 27 orang meninggal di lokasi, dan dua orang meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement