Senin 15 Mar 2021 21:06 WIB

Prodi SIA UBSI Bekali Dosen Pemrograman Laravel

Laravel masih menduduki framework terpopuler saat ini.

Prodi  Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Universitas BSI menyelenggarakan workshop pemrograman Laravel.
Foto: Dok UBSI
Prodi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Universitas BSI menyelenggarakan workshop pemrograman Laravel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Upaya peningkatan dan pengembangan kualitas dosen  mendorong  Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menyelenggarakan workshop Pemrograman Laravel selama dua hari penuh secara daring, tanggal 4 hingga 5 Maret 2021.

Kegiatan ini menghadirkan Adi Supriyatna selaku  moderator dan  Dede Firmasnyah Saefudin sebagai narasumber. Dede mengungkapkan laravel menjadi salah satu framework paling populer yang digunakan. 

“Website masih menjadi portal terbaik untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat, sehingga kebutuhan akan website memberikan kesempatan kepada progammer dan developer website. Dalam membangun website yang baik, banyak framework yang bisa digunakan, salah satunya adalah Laravel yang masih menduduki framework terpopuler saat ini,” ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (9/3). 

Menurutnya, Laravel merupakan framework yang sederhana dalam penggunaannya namun memiliki kualitas website yang baik. Laravel memiliki keunikannya sendiri sebagai framework yakni composer dan artisan. 

“Fitur composer dan artisan sangat membantu programmer untuk membuat website secara cepat. Composer membantu menginstal library apa saja yang dibutuhkan, sedangkan artisan merupakan proses pembuatan website dengan sekumpulan perintah bantuan,” imbuh Dede. 

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Laravel memberikan keuntungan yang banyak dalam pengembangan suatu website, seperti penekanan biaya pembuatan dan pemeliharaan website, output website yang dihasilkan berkualitas tinggi, dan penghematan waktu. 

“Semoga dengan adanya workshop pelatihan pemrograman Laravel ini, memudahkan kinerja para dosen dalam pembuatan website.  Sehingga, mereka mampu mengimplementasikan kepada mahasiswa nantinya,” tutup Dede.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement