Senin 15 Mar 2021 20:52 WIB

SD Juara Rumah Zakat Praktikan Ecoprint

Batik ecoprint menggunakan unsur-unsur alami tanpa bahan sisntetis atau kimia

Siswa SD Juara Rumah Zakat Surabaya gelar virtual AMT dengan mempraktikan batik ecoprint.
Foto: Rumah Zakat
Siswa SD Juara Rumah Zakat Surabaya gelar virtual AMT dengan mempraktikan batik ecoprint.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Batik ecoprint, apa yang terpikir ketika mendengar kata-kata ini? Pastinya sesuatu yang berhubungan dengan alam. Ecoprint berasal dari kata eco asal kata ekosistem (alam) dan print yang artinya mencetak.

Batik ini dibuat dengan cara mencetak dengan bahan-bahan yang terdapat di alam sekitar. Bahan yang digunakan berupa dedaunan, bunga, batang bahkan ranting. Batik ecoprint menggunakan unsur-unsur alami tanpa bahan sisntetis atau kimia, sehingga aman untuk lingkungan karena tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Baca Juga

Kegiatan Achievment Motivation Training (AMT) sebelum pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) genap berupaya untuk mengenalkan batik yang ramah lingkungan kepada para siswa. Tutor yang dihadirkan untuk kegiatan ini adalah Bunda Panca Indrayani Istiningrum, beliau juga sekaligus wali murid dari ananda Nafisa kelas 3 SD Juara Surabaya.

Teknik batik ecoprint yang dipilih adalah teknik pounding (pukul). Teknik ini dilakukan dengan cara meletakkan daun atau bunga diatas kain, dilapisi dengan plastik kemudian memukulnya dengan manggunakan palu kayu atau pemukul lain seperti ulekan. Memukulnya pun tidak terlalu keras agar daun tidak hancur, harus sabar dan semangat.

Anak-anak telah menyiapkan kain putih, beberapa anak memilih menggunakan tas dari kain spunbond untuk kreasi mereka hari ini. Dedaunan juga disiapkan seperti daun kenikir, daun pepaya, daun insulin dan lainnya. Sebenarnya untuk jenis daunnya bebas asalkan bertekstur lunak.

“Alhamdulillah. Fathia bersemangat sekali mengikuti kegiatan AMT dengan materi ecoprint karena hal baru bagi Ananda. Dan mengasah kreatifitas. Semoga nanti program yang sama dengan materi yang juga menyenangkan bagi Ananda. Terima kasih Bu Panca dan Guru SD Juara,” ujar Ibunda Fathia dari kelas 1.

Hal senada disampaikan Ibunda Atiqah. "Meskipun melalui virtual anak-anak tetap semangat mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir. Mereka penasaran dengan hasil akhir dari karya yang mereka buat. Kegiatan ini seru, bisa melatih kesabaran" pungkas Ibunda Atiqah kelas 1.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement