Senin 15 Mar 2021 16:46 WIB

Neraca Dagang Surplus, IHSG Terkoreksi di Awal Pekan

Kenaikan yield obligasi AS jadi kekhawatiran pelaku pasar.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
IHSG Senin (15/3) ditutup melemah 0,53 persen atau turun 33 poin menjadi 6.324,25 seiring dengan penurunan indeks LQ45 sebesar 0,81 persen.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
IHSG Senin (15/3) ditutup melemah 0,53 persen atau turun 33 poin menjadi 6.324,25 seiring dengan penurunan indeks LQ45 sebesar 0,81 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona negatif pada perdagangan hari ini, Senin (15/3). IHSG ditutup melemah 0,53 persen atau turun 33 poin menjadi 6.324,25 seiring dengan penurunan indeks LQ45 sebesar 0,81 persen. 

Rilis data neraca perdagangan yang mencatatkan surplus belum mampu mengantarkan IHSG ditutup pada zona hijau. 

Baca Juga

"Kenaikan dari yield US Treasury menjadi kekhawatiran pelaku pasar dalam negeri," kata Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, Senin (15/3).

Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar Rp 160,24 miliar. Aksi jual investor asing ini sejalan dengan pergerakan rupiah yang terdepresiasi pada hari ini. Rupiah melemah sebesar 0,12 persen dan ditutup di level Rp 14.402 per dolar AS.

Menurut Nico, pergerakan rupiah yang terdepresiasi ini turut memberikan tekanan pada pergerakan IHSG. Sektor industri dasar, infrastruktur, keuangan, pertambangan, properti, industri konsumsi mendominasi pergerakan IHSG sehingga menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG hari ini.

Sementara itu, pergerakan pasar saham Asia cenderung berfluktuasi seiringan dengan kenaikan yield dan rilis data fundamental dari China. China melaporkan kenaikan dari jumlah pengangguran. Di sisi lain, tingkat produksi industri China juga meningkat drastis. 

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham-saham yang mendominasi penurunan diantaranya TKIM, BTPS, TOWR, INTP, JSMR. Sedangkan saham-saham yang medominasi penguatan di antaranya BBNI, ITMG, WIKA, ADRO, PTPP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement