Senin 15 Mar 2021 15:04 WIB

Putri Kesayangan Rasulullah, Fatimah az-Zahra

Fatimah termasuk dalam daftar perempuan yang paling tinggi derajatnya

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dari tujuh anak-anak Rasulullah, putri kesayangannya adalah Fatimah. Fatimah lahir dari perut Khadijah binti Khuwailid. Saking sayangnya, Rasulullah mengatakan “Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira maka ia telah membahagiakanku,” (Al Hadis).

Peneliti Bidang Aqidah di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, Ustadz Nur Rohmad mengatakan Fatimah termasuk dalam daftar perempuan yang paling tinggi derajatnya. “Jadi beberapa ulama melakukan validasi, pemaduan antara beberapa hadits. Lalu berkesimpulan di antara perempuan yang derajatnya paling tinggi adalah Maryam, ibunda Nabi Isa, Fatimah, Khadijah, Asiyah, istri Firaun, dan Aisyah,” kata Ustadz Nur dalam kajian Putra Putri Nabi Muhammad saw di kanal Youtube NU Online.

Fatimah bergelar az-Zahra yang berarti perempuan putih bercahaya. Dia juga mendapat gelar al-Batul karena dia merupakan orang yang zuhud, yakni menceraikan dunia. Artinya, dia tidak memiliki keinginan sama sekali untuk menikmati gemerlapnya dunia dan hanya memikirkan akhirat.

Fatimah lahir saat Rasulullah berumur 41 tahun. Menurut pendapat lain, Fatimah lahir ketika kaum Quraisy sedang merenovasi Ka’bah. Umur Fatimah usianya lebih tua daripada Aisyah dengan selisih lima tahun.

 

“Suami Fatimah adalah Ali bin Abi Thalib. Ali meminang Fatimah pada tahun kedua Ramadhan dan membina di tahun yang sama. Pendapat lain mengatakan dia meminang di bulan Ramadhan dan menikahnya di bulan Safar,” ujar dia.

Sejarawan Ibnu Sa’ad mengatakan Ali menikah setelah kedatangan Rasulullah di Madinah dengan selisih waktu lima bulan. Dari pernikahan itu, dikaruniai empat anak, yaitu Hasan, Husein, Ummu Kultsum, dan Zainab. Selama Fatimah hidup, Ali tidak menikah dengan perempuan lain.

Fatimah meninggal tidak lama setelah Rasulullah meninggal. Ustadz Nur menjelaskan ada pendapat yang menyebut jaraknya enam bulan setelah Rasulullah wafat, ada pula tiga bulan, delapan bulan, dan 70 hari. Yang jelas, Fatimah meninggal pada Selasa bulan Ramadhan tahun 11 Hijriyah. Saat sedang sakit keras dan mengetahui ajal akan menjemputnya, dia meminta Ali untuk menyiapkan tempat mandi agar dia bersuci.

Dia juga minta Ali membawa kain kafan kasar dan minyak wangi untuk jasadnya. Jenazah Fatimah dishalatkan oleh Ali dan al-Abbas. “Setelah dishalatkan, Fatimah dimakamkan pada malam hari. Banyak orang yang tidak tahu wafatnya Fatimah. Ini disebutkan dalam kitab al-Ishabah oleh Ibnu Hajar,” tambah dia.

Fatimah meninggal dalam usia masih muda, yakni 29 tahun. Menurut pendapat lain, dia meninggal dalam usia 31 tahun. Fatimah merupakan orang yang paling mirip dengan Rasulullah dalam gaya berbicaranya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement