Senin 15 Mar 2021 12:15 WIB

Tjahjo Kumolo: Tokoh Politik Jangan Jumpalitan Sendiri

Tembakan tembakan politik tanpa arah yang justru mengacaukan stabilitas politik.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Politikus PDIP Tjahjo Kumolo
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Politikus PDIP Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Tjahjo Kumolo menanggapi isu jabatan presiden tiga periode yang dikemukakan sejumlah tokoh nasional, termasuk mantan ketua MPR Amien Rais beberapa waktu terakhir. Tjahjo meminta tokoh-tokoh yang menggulirkan isu jabatan presiden tiga periode sebaiknya fokus untuk konsolidasi internal partainya masing-masing, alih-alih membuat tudingan kepada pemerintah.

"Tokoh-tokoh politik sebaiknya konsolidasi internal partainya masing-masing saja, kan tahun depan sudah memasuki tahapan-tahapan pemilihan umum, janganlah jumpalitan politik sendiri yang menuduh ke mana-mana," kata Tjahjo saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkatnya, Senin (15/3).

Tjahjo yang saat ini menjabat menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi menegaskan, pemerintah saat ini sedang berkonsentrasi mengatasi pandemi Covid-19 dan juga pemulihan ekonomi nasional. Karena itu, Presiden Joko Widodo bersama jajaran sedang mengonsolidasikan program vaksinasi dan pemulihan ekonomi nasional.

Tjahjo juga meyakini, Presiden Jokowi orang yang taat konstitusi. Untuk itu, dia meminta tokoh-tokoh nasional untuk menjadi stabilitas politik di tengah upaya mengatasi pandemi dan  pemulihan ekonomi nasional. Apalagi, tahap saat ini sedang dikonsolidasikan demokrasi lima tahunan antara pilkada, pileg, pilpres yang demokratis. "Sudah tidak pada tempatnya tembakan tembakan politik tanpa arah yang justru mengacaukan stabilitas politik," kata Tjahjo.

Tjahjo justru menduga, wacana tiga periode ini sengaja dimunculkan oleh pihak pihak yang sebenarnya ingin, tetapi justru menggunakan nama Presiden Jokowi. "Janganlah jumpalitan politik sendiri yang menuduh ke mana-mana dan bisa diartikan pihak-pihak yang sebenarnya ingin, tapi menukikkan kepada orang lain, apalagi Bapak Presiden Jokowi, masyarakat Indonesia semakin paham politik dan demokrasi," ungkap Tjahjo.

Baca juga : Mosi tidak Percaya 26 DPC, Ini Penjelasan Nasdem Surabaya

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement