Senin 15 Mar 2021 09:36 WIB

Masyarakat Diajak Lebih Perhatikan Kesehatan Mental

Selama masa pandemi kondisi stres seseorang meningkat dari biasanya.

Ilustrasi kesehatan mental
Foto: Pixabay
Ilustrasi kesehatan mental

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merasa gagal dan lesu (burnout) akibat tuntutan yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang menjadi salah satu kondisi psikologis yang sering dialami masyarakat. Berkaca pada masa pandemi Covid-19, burnout lazim dialami karena menjalankan berbagai aktivitas secara daring di area rumah tanpa banyak keluar ruangan yang memicu kejenuhan, mulai dari pekerjaan kantor, kegiatan bersosialisasi, hingga mendampingi kegiatan belajar anak yang serentak dilakukan secara daring.

Masalah lainnya yang kerap diceritakan pelanggan yaitu munculnya gangguan kecemasan (anxiety) seperti merasa depresi akibat pandemi yang telah berlangsung lama dan juga masalah yang berkaitan dengan rumah tangga. Menurut Direktur Guardian Indonesia, Naresh Kalani, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik untuk diperhatikan secara serius. Adanya berbagai gangguan kesehatan mental yang sering dikeluhkan oleh masyarakat mendorong Guardian untuk menyediakan fitur layanan konseling psikologi gratis yang disediakan hingga 31 Maret 2021. 

Menurutnya, selama masa pandemi kondisi stres seseorang meningkat dari biasanya dan hal ini dialami oleh semua orang baik dari rentang usia dewasa ataupun anak-anak. "Sebabnya bisa macam-macam seperti kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, menjadi guru di rumah, work from home, dan sebagainya,” kata Naresh Kalani dalam talkshow Guardian ‘Healthy Inside Out’ yang dilaksanakan secara daring, akhir pekan lalu. 

Naresh Kalani menjelaskan, melihat kondisi yang demikian Guardian Indonesia berusaha untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada para pelanggannya. Sebagai retailer kebutuhan produk kecantikan dan kesehatan terkemuka di dunia, lanjutnya, Guardian memandang bahwa kesehatan mental dan fisik masyarakat menjadi prioritas utama mereka melalui kampanye ‘Healthy Inside Out’ selama masa pandemi Covid-19.

Selain layanan konsultasi gratis, Guardian juga memiliki program bincang-bincang tentang masalah kesehatan melalui platform media sosial Instagram @guardian_id resmi milik mereka dan juga aplikasi Tanya Apoteker bagi pelanggan yang ingin menanyakan masalah obat-obatan dan menebus resep dokter melalui aplikasi WhatsApp. "Jika merasa stres jangan diabaikan. Ada psikolog yang bisa dijangkau untuk mengatasi masalah ini," katanya.

Head of Marketing Guardian Indonesia, Lia Stephiningrum mengatakan, ide kampanye ‘Healthy Inside Out’ tercetus dari empati Guardian untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang semuanya hampir mengalami masalah yang sama selama masa pandemi Covid-19.

Dia menjelaskan kampanye ‘Healthy Inside Out’ dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan kepada masyarakat agar lebih peduli tidak hanya pada kesehatan fisiknya tetapi juga kesehatan mentalnya. "Ketika mengalami stres jangan disepelekan, kalau dipendam lama-lama maka dampaknya akan berbahaya," kata Lia.

Sementara Associate Psychologist dari Ibunda.id, Rininta Meyftanoria menjelaskan, seseorang yang mengalami masalah kesehatan mental sangat membutuhkan support system yang berasal dari pihak keluarga atau teman yang bisa dipercaya.  Menurutnya support system ini akan berdampak positif kepada penderita masalah kesehatan mental karena tidak akan memberikan tanggapan yang buruk atas apa yang tengah dia hadapi. "Jika sebaliknya (tidak memberikan dukungan) maka si penderita akan merasa down, tidak berharga, dan lain sebagainya," katanya.

Selain itu, lanjut Rininta, penderita masalah kesehatan mental juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang positif. Salah satunya bisa melalui kegiatan journally baik dalam bentuk tulisan, rekaman suara, ataupun gambar. "Tujuannya untuk mengontrol pikiran-pikiran yang berpengaruh negatif pada diri sendiri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement