Senin 15 Mar 2021 08:45 WIB

Polres Mimika Limpahkan Berkas Tersangka Rusuh Pomako

Kasus kerusuhan itu terjadi di kawasan Pelabuhan Pomako pada Ahad (7/3) malam.

Penganiayaan (Ilustrasi)
Penganiayaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Jajaran penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polres Mimika, Papua, mempercepat pelimpahan berkas para tersangka kasus kerusuhan di kawasan Pelabuhan Pomako pada Ahad (7/3) malam, ke Kejaksaan Negeri Timika. Ada lima berkas tersangka yang segera dilimpahkan ke Kejari Timika dalam waktu dekat

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kejaksaan untuk segera melimpahkan berkas Berita Acara Pemeriksaan (BAP) para tersangka. Yang jelas proses hukum kasus ini akan kita percepat," kata Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Hermanto, Ahad (14/3).

Lima tersangka yang kini meringkuk dalam sel tahanan Polres Mimika, yaitu Ar alias Ansar, Ih alias Irwansah, Ei alias Edi, As alias Anas, dan Dr alias Darul. Kelimanya diketahui melakukan penganiayaan bersama-sama terhadap Soter Moporteyau pada Ahad (7/3) malam yang menyulut kerusuhan warga di kawasan Kampung Asmat, depan Depo Jober Pertamina Pomako.

Soter yang saat itu dipengaruhi oleh minuman beralkohol sempat menahan bahkan menendang mobil pick-up pengangkut galon air yang dikemudikan dan ditumpangi lima pelaku. Tidak terima dengan hal itu, kelima pelaku beramai-ramai menganiaya Soter yang sempat memberikan perlawanan.

Akibat penganiayaan itu, Soter yang mendapat 17 kali pukulan baik tangan kosong maupun dengan tongkat bisbol akhirnya babak belur dan sempat menjalani perawatan di RSUD Mimika selama satu hari."Korban sekarang berada di rumah keluarganya di Kelurahan Kamoro Jaya SP1 Timika," jelas Hermanto.

Buntut dari penganiayaan terhadap Soter Moporteyau, ratusan warga Kampung Asmat kompleks Depo Jober Pertamina Pomako akhirnya menyerang kios-kios dan warung di sekitar lokasi itu. Massa juga menutup akses jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako.

Buntut dari kasus itu, aparat sempat melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan massa. Namun, massa makin beringas dan menyerang aparat dengan lemparan batu.

Dalam kondisi terjepit, aparat kembali melepaskan tembakan peringatan ke udara hingga mengakibatkan seorang pemuda bernama Andreas Bewermbo terkena tembakan peluru di dada kiri menembus hingga punggung belakang.

Hermanto mengatakan, korban penembakan atas nama Andreas Bewermbo hingga kini masih dirawat di RSUD Mimika. "Kondisinya sudah pulih sekitar 70 persen. Korban sudah bisa komunikasi. Sampai sekarang masih di ruang observasi, rencananya mau dipindahkan ke bangsal umum," kata Hermanto.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri yang dimintai tanggapannya terkait kerusuhan Pomako yang berujung kasus penembakan terhadap warga itu mengatakan, proses penyidikan kasus itu masih terus berjalan. "Ini sedang berproses terus, nanti hasil penyidikannya seperti apa akan kami sampaikan kepada publik. Saya berharap proses itu dilakukan dengan benar," kata Kapolda Papua.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement