Ahad 14 Mar 2021 10:30 WIB

Tim PBB akan Kunjungi Tempat Relokasi Pengungsi Rohingya

Keselamatan pengungsi Rohingya di tempat relokasi Bhasan Char menjadi kekhawatiran.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengungsi Rohingya berbelanja bahan makanan di pasar Kutupalong Rohingya di kamp Coxs Bazar, Bangladesh, 15 Mei 2020.
Foto: AP
Pengungsi Rohingya berbelanja bahan makanan di pasar Kutupalong Rohingya di kamp Coxs Bazar, Bangladesh, 15 Mei 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Delegasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan melakukan kunjungan ke tempat relokasi pengungsi Rohingya di sebuah pulau kecil di Bangladesh. PBB memutuskan untuk mengirim tim dan melakukan penilaian teknis di Bhasan Char.

Bhasan Char adalah sebuah pulau terpencil, di mana pemerintah Bangladesh telah mengembangkan fasilitas perumahan dan merelokasi lebih dari 13 ribu pengungsi Rohingya dari kamp-kamp pengungsian yang telah melebihi kapasitas di Cox's Bazar. Sebelumnya, relokasi tersebut mendapatkan penentangan dari badan-badan PBB dan kelompok hak asasi manusia karena Bhasan Char dinilai tidak aman sebagai tempat tinggal.

Sebelumnya, Bangladesh telah menuai kecaman karena enggan untuk berkonsultasi dengan badan pengungsi PBB dan badan bantuan lainnya atas relokasi tersebut. Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan, mereka belum diizinkan untuk mengevaluasi keselamatan para pengungsi Rohingya di Bhasan Char.

Pada akhirnya PBB berencana akan mengunjungi Bhasan Char. Keputusan ini diambil setelah pertemuan pejabat tinggi misi PBB di Dhaka dengan Kementerian Luar Negeri Bangladesh.

“Lebih lanjut untuk diskusi dengan pemerintah Bangladesh, PBB telah setuju untuk melakukan misi pertama ke Bhasan Char secepat mungkin dan sedang dalam diskusi yang sedang berlangsung dengan pemerintah tentang rincian kunjungan tersebut,” ujar Pejabat Badan Pengungsi PBB di Dhaka, Mostafa Mohammad Sazzad, dilansir Anadolu Agency, Ahad (14/3).

Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Bangladesh, Md Delwar Hossain membenarkan rencana kunjungan PBB ke Bhasan Char. Hossain mengatakan, Kementerian Luar Negeri akan memberikan dukungan teknis yang diperlukan untuk kunjungan tersebut.

Hossain mengungkapkan keyakinan mereka bahwa tim PBB akan puas dengan infrastruktur yang dibangun Bangladesh di pulau itu, untuk memfasilitasi relokasi bertahap sekitar 100 ribu pengungsi Rohingya dari kamp pengungsi Cox's Bazar yang penuh sesak.

Kelompok hak asasi menyatakan bahwa Bhasan Char tidak aman bagi tempat tinggal pengungsi Rohingya karena rawan banjir. Mereka telah menyerukan agar proses relokasi ditangguhkan.

Sementara, pemerintah Bangladesh mengklaim Bhasan Char aman dari banjir. Pemerintah telah membangun pertahanan banjir, rumah sakit, dan pusat topan. Pemerintah juga merencanakan kunjungan diplomat asing untuk memeriksa kelayakan 1.400 rumah cluster besar yang dibangun di atas blok beton, dan 120 tempat penampungan bertingkat.

Bangladesh menampung sekitar 1,2 juta pengungsi Rohingya di kamp-kamp darurat yang sempit di Cox's Bazar, yang dianggap sebagai pemukiman pengungsi terbesar di dunia. Sebagian besar warga Rohingya telah melarikan diri dari kekerasan setelah terjadi tindakan militer di negara bagian Rakhine Myanmar pada 2017, yang diduga sebagai upaya genosida.

Bhasan Char berjarak beberapa jam perjalanan dari pelabuhan selatan Chittagong. Pengungsi Rohingya yang tiba di Bhasan Char tidak diizinkan meninggalkan pulau tersebut. Bangladesh mengatakan relokasi tersebut bersifat sukarela, tetapi beberapa orang dari kelompok pertama yang dipindahkan mengatakan ada unsur pemaksaan.

Bangladesh telah meminta Myanmar untuk melanjutkan pemulangan pengungsi Rohingya secara sukarela. Proses pemulangan ini telah terhenti karena karena tekanan internasional meningkat terhadap para pemimpin militer menyusul terjadinya kudeta. Rizky Jaramaya/ Reuters

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement