Ahad 14 Mar 2021 09:57 WIB

Kelompok Bersenjata Papua Sandera Pesawat Susi Air

Kelompok bersenjata Papua sandera pesawat Susi Air

Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyandera pesawat milik perusahaan penerbangan PT ASI Pudjiastuti Aviation di Lapangan Terbang Wangbe, Distrik Wangbe Kabupaten Puncak, Papua, Jumat, 12 Maret 2021.
Foto: anadolu agency
Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyandera pesawat milik perusahaan penerbangan PT ASI Pudjiastuti Aviation di Lapangan Terbang Wangbe, Distrik Wangbe Kabupaten Puncak, Papua, Jumat, 12 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyandera pesawat milik perusahaan penerbangan PT ASI Pudjiastuti Aviation di Lapangan Terbang Wangbe, Distrik Wangbe Kabupaten Puncak, Papua, Jumat.

Pilot Capt. Ian John Terrence Hellyer, seorang warga negara Selandia Baru, mengungkapkan bahwa dirinya dan 3 penumpang warga Papua sempat disandera oleh sekitar 30 orang dari kelompok OPM selama 2 jam di Lapangan Terbang Wangbe pada pagi hari.

Ketiga orang yang disandera adalah warga asli Papua bernama Ricky Dolame, Arikala Dolame dan Arike Wandikbo.

Menurut pilot, dua di antara puluhan kelompok tersebut membawa senjata laras panjang.

Namun, tambah dia, pilot dan 3 penumpang tidak mengalami tindak kekerasan selama 2 jam disandera di bawah todongan senjata.

"Kelompok OPM sempat mengancam agar pesawat maskapai Susi Air tersebut dilarang membawa penumpang aparat TNI/Polri," kata Hellyer.

Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa membenarkan kejadian tersebut.

“Kami telah mendapat laporan informasi adanya penyanderaan pesawat selama 2 jam di Lapangan Terbang Wangbe, Kabupaten Puncak,” kata dia.

Suriastawa mengatakan penyanderaan berakhir setelah negosiasi antara penumpang dengan pihak KSB dan sekitar pukul 08.36 WIT Pesawat Susi Air PK BVY take off menuju Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin Timika dan mendarat dengan aman.

Lapangan terbang Wangbe di Kab Puncak berjarak 43 km dari Sinak atau 48 km dari Sugapa, dan belum terdapat jaringan telepon dan internet.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement