Sabtu 13 Mar 2021 12:35 WIB

Ada Kekuatan Besar DI Balik Nadiem Hilangkan Frasa Agama

Pengamat: Ada Kekuatan Besar di Belakang Nadiem Menghilangkan Frasa Agama

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Subarkah
Mendikbud Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Rapat kerja tersebut membahas laporan Panitia Kerja Peta Jalan Pendidikan.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Mendikbud Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021). Rapat kerja tersebut membahas laporan Panitia Kerja Peta Jalan Pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG --- Pengamat politik Universitas Andalas Najmuddin Rasul menduga ada kekuatan besar di belakang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim ketika menetapkan peta Jalan Pendidikan Indonesia 2035. Di mana dalam peta tersebut tidak ada lagi tercantum pendidikan agama.

"Patut dicurigai bahwa ada kekuatan besar yag berada di belakang Nadiem, yaitu kekuatan  politik dan ekonomi," kata Najmuddin kepada Republika.co.id, Sabtu (13/3).

Najmuddin menyebut, penghilangan frasa agama untuk merusak akhlak generasi muda Islam dan generasi. Yakni, dengan cara melupakan sejarah perjuangan bangsa, mengeliminasi rasa keberagamaan dan nasionalisme anak muda, dan meredupkan nilai-nilai Islam dan mengurangi populasi umat Islam Indonesia.

Selain itu, Najmuddin melihat dari keputusan yang diambil, Nadiem tidak mengerti sejarah perjuangan bangsa, tidak memahami fislosofi agama, dan perjuangan kemerdekaan RI.

Harusnya, menurut dia, seorang menteri harus memahami hal tersebut. Termasuk memahami dan mengerti hakikat pembukaan UUD 1945 dan Pancasila serta tujuan Pendidian Nasional, seperti yang tertera dalam UU Sistem Pendidikan Nasional.

"Nadiem seperti tidak memiliki sence of nationalism dan tidak mengerti perasaan warga negara," ucap Najmuddin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement