Jumat 12 Mar 2021 21:37 WIB

IZI Luncurkan Program Booking Berkah Ramadhan

Ini merupakan program rutin setiap jelang bulan Ramadhan.

Rep: Rossy Handayani/ Red: wahidah
Program Booking Berkah Ramadhan 1442 H diluncurkan secara daring dan luring, Rabu (10/3).
Foto: dok: Inisiatif Zakat Indonesia
Program Booking Berkah Ramadhan 1442 H diluncurkan secara daring dan luring, Rabu (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lembaga amil zakat (LAZ) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) meluncurkan program Booking Berkah Ramadhan 1442 H. Peluncuran digelar secara daring dan luring, Rabu (10/3).

Direktur IZI, Wildhan Dewayana mengatakan, ini merupakan program rutin yang dilakukan setiap menjelang bulan Ramadhan.

"Memang sengaja kita mengampanyekan dengan kata 'booking' dari 30 hari sebelum Ramadhan agar terhimpun dana sebelum Ramadhan, sehingga masyarakat yang menjadi sasaran dari program ini bisa mendapatkan bantuan sejak hari pertama Ramadhan nanti," kata Wildhan.

Program ini menyediakan berbagai kanal penyaluran berupa penyediaan paket sembako untuk memuliakan mustahik selama sebulan penuh di bulan Ramadhan, rehabilitasi mushala di wilayah tertinggal di Indonesia, zakat fitrah, serta paket berbuka bagi mustahik di wilayah tertinggal, terluar, terdepan (3T) di Indonesia seperti yang terdapat pada laman Booking Berkah Ramadhan.

"Ketika di rumahnya sudah ada beras serta kebutuhan pokok yang dibutuhkan sampai hari raya Lebaran, masyarakat bisa lebih nyaman dan khusyuk dalam meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan," ucap Wildhan.

Penyaluran bantuan akan dilakukan oleh komunitas-komunitas yang ada di masing-masing wilayah penerima, dengan target distribusi sebanyak 40 ribu orang penerima manfaat dari beberapa program.

"Di masa pandemi Covid-19 ini tetap kita lakukan protokol kesehatan ya, bagaimana caranya agar tidak ada kerumunan, yaitu dengan menyalurkan dari rumah ke rumah," kata Wildhan.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag), Tarmizi mengatakan, saat ini memang diperlukan kegiatan untuk peningkatan pengelolaan zakat. Sebab, menurut dia, sudah lama pengelolaan zakat begitu tradisional.

"Perlu program-program yang jelas dilakukan oleh Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) dan LAZ di negeri ini karena potensi sangat besar. Oleh karena itu harus ada program yang jelas yang kita lakukan.’’

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement