Sabtu 13 Mar 2021 00:25 WIB

Lansia Dilaporkan Meninggal Sehari Setelah Divaksin

Pascapenyuntikan vaksin tidak ada gejala, tapi meninggal keesokan harinya.

Rep: Eko Widiyatno / Red: Agus Yulianto
Bupati Banyumas Achmad Husein.
Foto: Antara
Bupati Banyumas Achmad Husein.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Lansia di Kabupaten Banyumas yang meninggal setelah mendapat vaksin, bertambah seorang. Sebelumnya, seorang wanita usia 70 tahun warga Desa Kedunggude Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas, meninggal pascadivaksin. Kali ini, seorang lansia laki-laki warga Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas yang juga berusia sekitar 75 tahun.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas, Sadiyanto, membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun, dia menyebutkan, kasus kedua ini juga bukan terjadi pada waktu pengawasan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) 30 menit setelah imunisasi. 

"Pasca penyuntikan tidak ada gejala. Lansia ini meninggal keesokan harinya setelah mendapat vaksin,'' jelasnya, Jumat (12/3),

Berdasarkan pemeriksaan riwayat kejadian, warga lansia asal Wangon ini mendapat suntikan pertama vaksin Covid 19 pada Senin (8/3). Sebelum dilakukan penyuntikan, screening atau pemeriksaan kondisi kesehatan sudah dilakukan dengan banar, dan dinyatakan lolos mendapat vaksin.

Demikian juga setelah dilakukan penyuntikan, petugas melakukan observasi selama 30 menit dengan meminta lansia tersebut menunggu sementara di puskesmas. "Selama 30 menit masa observasi tersebut, warga lansia tidak menunjukkan adanya KIPI, sehingga diizinkan pulang," ujarnya.

Namun pada keesokan harinya, lansia tersebut dibawa ke puskesmas karena mengeluh lemas dan sakit. Dan meninggal dunia pada sekitar pukul 12.00. Sejauh ini belum diketahui secara pasti penyebab dari kematian lansia laki-laki tersebut.

Namun, Sadiyanto menyebutkan, dari keterangan pihak keluarga, lansia pria yang meninggal ini memiliki pekerjaan sebagai buruh angkut batu dan pasir. Setelah mendapat vaksin, yang bersangkutan dilaporkan kembali melakukan aktivitas pekerjaannya.

"Kemungkinan lansia ini meninggal karena bekerja terlalu keras. Namun untuk kepastiannya, saat ini ada tim dari provinsi sedang memeriksa kasus kematian tersebut. Termasuk untuk lansia perempuan yang meninggal sebelumnya," katanya.

Sadiyanto juga menyatakan, hingga saat ini, pihaknya sudah melakukan vaksinasi pada sekitar 6.500 lansia. Rencananya, lansia yang akan mendapat vaksin sebanyak 10 ribu orang. 

"Ada instruksi dari Pemprov Jateng untuk menambah kuota vaksin bagi lansia. Bila sebelumnya untuk 5.000 orang, ditambah 5.000 orang lagi hingga menjadi 10 ribu," ujarnya.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengaku, sudah menerima laporan kejadian itu. Dari laporan yang dia terima, lansia pria yang meninggal disebabkan stroke atau perdarahan pada pembuluh darah otak. 

"Lansia ini meninggal karena stroke. Kemungkinan karena over confidence setelah divaksin, sehingga melakukan aktivitas melebihi batas normal," katanya.

Sebelumnya, kasus lansia meninggal juga dialami lansia perempuan asal Kedunggude Kecamatan Banyumas. Namun waktu kematian lansia terjadi lebih cepat. Dia meninggal pada Senin (8/3) malam, setelah siang hari sebelumnya menerima vaksin. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement