Jumat 12 Mar 2021 13:04 WIB

Kemenag Matangkan Peta Jalan Kemandirian Pesantren

Kemenag finalisasi kerangka peta jalan kemandirian pesantren

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Pondok Pesantren

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama (Kemenag) memfinalisasi kerangka rencana Peta Jalan Kemandirian pesantren (PJKP).

PJKP tersebut dibahas bersama dalam kelompok diskusi terarah atau FGD oleh Kelompok Kerja Kemandirian Pesantren, di Bogor. Kegiatan diskusi ini rencananya berlangsung selama tiga hari, 10 - 12 Maret 2021.

Direktur PD Pontren, Waryono Abdul Ghafur, mengatakan PJKP disusun sebagai amanat UU No 18 tahun 2019 tentang Pesantren. Salah satu fungsi pesantren adalah pemberdayaan masyarakat.

Menurutnya, peta jalan kemandirian pesantren ini ditargetkan selesai akhir Maret 2021. Sebab, awal April ini Menteri Agama Yaqut Cholil Choumas akan melaporkan perkembangannya kepada Presiden Joko Widodo.

“PJKP ini digelar sebagai implementasi fungsi pesantren sebagai pemberdayaan masyarakat. Kami merencanakan selesai akhir Maret, dan awal April sudah disampaikan ke Presiden melalui Pak Menteri," kata Waryono dalam keterangan yang diterima Republika, Jumat (12/3).

Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdani, hadir secara virtual. Ia menyampaikan, pesantren harus terlibat dan berperan aktif dalam penguatan ekonomi.

Banyak bisnis yang bisa digeluti pesantren. Beberapa di antaranya, yakni makanan halal, halal style, termasuk pada sektor seni, seperti gambus, kaligrafi, dan seni lainnya yang juga memiliki nilai jual.

“Pesantren harus terlibat aktif menguatkan potensi ekonominya. Banyak varian bisnis yang bisa dikembangkan santri, Halal Food, Halal Style, kemudian pada sektor seni misalnya, seni Kaligrafi, Seni musik Islami dan lainnya,” ujar Ramdhani.

FGD PJKP yang difasilitasi Koordinator Nasional Gusdurian Alissa Wahid ini, diawali dengan review bahan PJKP, kompilasi bahan, diskusi pendalaman, evaluasi pendalaman, dan diakhiri dengan penyusunan Rencana Tindak Lanjut.

Hadir dalam acara tersebut adalah; Asdep Ekonomi Syariah dan Keuangan Inklusi Kemenko Perekonomian, Erdiriyo; Kasubdit Pendidikan Pesantren, Basnang Said; Staf Khusus Menag Yaqut, Nuruzzaman dan Wibowo Prasetyo.

Tak hanya itu, ikut bergabung, yakni Ketua Pokja PJKP, Hasanudin Ali; Ketua RMI PBNU, Abdul Ghaffarrozin; serta Perwakilan Bank Indonesia, Haryono dan Yunita; dan wirausahawan dan akademisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement