Jumat 12 Mar 2021 07:09 WIB

Ilmuwan Kembangkan Teknologi Antivirus untuk Obati Kanker

Ilmuwan di perusahaan Vaccitech menggunakan teknologi anti virus untuk obati kanker.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi kanker
Foto: Pikrepo
Ilustrasi kanker

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Vaccitech, perusahaan bioteknologi yang diluncurkan oleh dua pemimpin tim vaksin Covid-19 Universitas Oxford, menggunakan teknologi anti-virus untuk merevolusi pengobatan kanker konvensional. Perusahaan yang didirikan oleh profesor Sarah Gilbert dan Adrian Hill ini dibiayai oleh modal ventura raksasa teknologi, Google.

Gilbert dan Hill menggunakan teknologi vaksin yang dipelopori selama pandemi untuk mengobati kanker paru-paru non-sel kecil. Uji klinis akan dimulai musim panas ini. Penerapan teknologi pada pengobatan kanker prostat sedang berlangsung, dengan hasil yang diklaim sangat menjanjikan terlihat dalam studi awal.

Baca Juga

Vaccitech juga mengembangkan "vaksin terapeutik" untuk mengobati daripada mencegah penyakit akibat infeksi virus kronis seperti hepatitis B.

"Teknologi ini berpotensi menjadikan vaksinasi terapeutik sebagai bagian standar dan sangat hemat biaya dari sebagian besar perawatan kanker," kata Hill dilansir dari Arab News pada Kamis (11/3).

Adapun Gilbert menjelaskan bagi beberapa jenis kanker, vaksinasi untuk menginduksi sel T dapat memungkinkan tubuh untuk menghancurkan sel-sel ganas dengan cara yang sangat tepat sasaran. Ia mengatakan perusahaan akan memantau apakah teknologinya berhasil dalam dua tahun ke depan.

"Ini sangat revolusioner. Kalau kita bisa tunjukkan pembuktian konsep dari sisi onkologi, pasti berdampak besar," ucap Gilbert.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement