Kamis 11 Mar 2021 20:53 WIB

Keluarga Ambil Paksa Jenazah Positif Covid-19 di Indramayu

Semua keluarga yang kontak erat dengan jenazah langsung dilakukan pelacakan.

Juru Bicara Gugus Tugas Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara.
Foto: Dok Diskominfo Indramayu
Juru Bicara Gugus Tugas Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Anggota keluarga tanpa menerapkan protokol kesehatan sesuai prosedur, mengambil secara paksa jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. 

"Sejak di rumah sakit anggota keluarga menolak prokes dan memaksa jenazah dibawa sendiri," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara di Indramayu, Kamis (11/3).

Menurutnya, sebelum diambil paksa oleh pihak keluarga, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani perawatan di rumah sakit. Dan setelah dinyatakan meninggal, keluarga memaksa membawanya dengan kendaraan sendiri.

Jenazah, kata Deden, memang sudah sempat dibawa oleh anggota keluarga. Namun, saat akan dimandikan petugas dari Puskesmas setempat bersama Satgas kecamatan mendatangi kediaman keluarga itu.

"Kemudian kepala Puskesmas beserta anggota Satgas kecamatan, melakukan pendekatan kepada keluarga, sehingga proses pemandian jenazah dan pemakaman bisa mengikuti prokes," tuturnya.

Atas kejadian membawa paksa jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19, kata Deden, semua keluarga yang kontak erat dengan jenazah langsung dilakukan pelacakan. "Kami juga melakukan penyemprotan disinfektan di rumah duka dan sekitarnya serta tracing kontak erat," kata Deden.

Untuk menghindari kejadian serupa, kata Deden, pihaknya langsung berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Terutama, ketika ada jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19, agar dapat diurus sesuai prosedurnya.

"Kita koordinasikan dengan Polres saat ada yang meninggal untuk dilakukan langkah-langkah sesuai prosedurnya, dan kita lakukan juga sosialisasi edukasi tentang Covid lebih masif," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement