Kamis 11 Mar 2021 16:11 WIB

Pasukan Bahrain Dilaporkan Aniaya Anak-Anak

Belasan anak ditahan dalam kasus terkait protes di Bahrain pada Februari lalu

Red: Nur Aini
Bendera Bahrain. Kelompok hak asasi manusia, pada Rabu (10/3) mengatakan pasukan keamanan Bahrain telah memukuli anak-anak
Foto: arab news
Bendera Bahrain. Kelompok hak asasi manusia, pada Rabu (10/3) mengatakan pasukan keamanan Bahrain telah memukuli anak-anak

REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI  -- Kelompok hak asasi manusia, pada Rabu (10/3) mengatakan pasukan keamanan Bahrain telah memukuli anak-anak dan mengancam dengan pemerkosaan dan sengatan listrik setelah menahan mereka dalam kasus-kasus terkait protes pada Februari, bulan peringatan pemberontakan pro-demokrasi 2011.

Seorang perwakilan pemerintah tidak mengomentari secara spesifik pertanyaan Reuters soal tuduhan tersebut. Ia mengatakan dalam pernyataan bahwa Bahrain menganggap perlindungan hak asasi manusia "sangat serius" dan memiliki "kebijakan tanpa toleransi" tentang penganiayaan dalam sistem peradilan.

Baca Juga

Dalam pernyataan bersama, Human Rights Watch (HRW) dan Institut Bahrain untuk Hak dan Demokrasi (BIRD) yang berbasis di London mengatakan sekitar 13 anak, yang berusia antara 11 dan 17 tahun, ditahan pada awal hingga pertengahan Februari ketika pihak berwenang berusaha menghalangi pengunjuk rasa untuk berkumpul dalam rangka menandai peringatan 10 tahun pemberontakan.

"Lima anak, ditangkap pada 14-15 Februari, mengatakan bahwa polisi memukuli, menghina, dan mengancam mereka dengan sengatan listrik dari aki mobil," kata kedua kelompok itu, mengutip anak-anak dan keluarga mereka.

"Satu petugas memukul kepala seorang anak berusia 13 tahun dan mengancam akan memerkosa, menyetrum, dan memukuli alat kelaminnya."

Dalam beberapa kasus, kelompok pembela hak asasi mengatakan polisi Bahrain menangkapi anak-anak yang dituduh membakar ban atau memblokir jalan pada hari penangkapan mereka. Polisi juga menuduh anak-anak melakukan perusakan, menanam bom palsu, dan melempar bom bensin pada November 2020, tambah mereka dalam pernyataan itu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement