Kamis 11 Mar 2021 16:01 WIB

BUMN Siap Bersinergi Bangkitkan Pariwisata

Saat ini, proses pembentukan Holding BUMN Pariwisata masih terus berjalan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pengunjung berjalan di kawasan wisata Ancol, Jakarta, Selasa (16/2). Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap bersinergi untuk membangkitkan pariwisata.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Pengunjung berjalan di kawasan wisata Ancol, Jakarta, Selasa (16/2). Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap bersinergi untuk membangkitkan pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap bersinergi untuk membangkitkan pariwisata. Saat ini tujuh BUMN  sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU tentang Kolaborasi Program Strategis BUMN Ekosistem Pariwisata untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata di Indonesia.

Salah satu yang melakukan penandatanganan tersebut yakni PT Angkasa Pura (AP) II (Persero). VP Corporate Communication AP II Yado Yarismano mengatakan setelah penandatanganan tersebut akan melakukan sejumlah persiapan.

Baca Juga

"Kami sebagai operator bandara akan mempersiapkan fasilitas kami," kata Yado kepada Republika.co.id, Kamis (11/3).

Dia menuturkan, dengan adanya penandatanganan MoU tersebut maka dapat dilakukan bundling strategy. Khususnya dengan BUMN lainnya berkaitan dengan pariwisata.

"Fasilitas kami (di bandara) nantinya dapat di-bundling dengan keenam BUMN lainnya seperti fasilitas lounge dan lainnya," jelas Yado.

Hanya saja, Yado belum bisa memastikan kapan pelaksanaan sinergi tersebut. Hal tersebut akan bergantung kepada tim Project Management Office (PMO) Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung.

Kolaborasi tujuh BUMN tersebut merupakan upaya membentuk pasar oleh Tim PMO Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung. Hal tersebut merupakan langkah awal sebelum holding terbentuk. Saat ini, proses pembentukan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung masih terus berjalan.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memastikan siap mendukung langkah konkret setelah MoU tersebut dilakukan. "Kita fokus terkait pembentukan holding," ujar Irfan.

Sebelumnya, Irfan menuturkan, saat ini Garuda Indonesia masih menunggu peraturan pemerintah (PP) terkait pembentukan holding pariwisata. PP terkait holding pariwisata tersebut ditargetkan akan terbit pada tahun ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement