REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersepeda bareng sejumlah duta besar (dubes) negara sahabat menyusuri Ibu Kota, Kamis (11/3). Anies menyampaikan, Jakarta telah belajar dari inisiatif yang datang dari berbagai kota besar, seperti belajar dari Tokyo, Paris, Brussel, Medellin, dan banyak kota lainnya terkait jalur sepeda.
"Ini adalah transformasi sederhana, tetapi mengubah cara kita memandang bersepeda," kata Anies dalam keterangan tertulis resminya, Kamis.
Selain itu, ia pun berupaya mendorong masyarakat agar mengubah pola pikir mereka tentang bersepeda dari olahraga atau hiburan menjadi alat transportasi. Tujuannya, untuk mencapai emisi bersih pada tahun 2050.
"Kita semua mengharapkan kolaborasi yang kuat untuk berkomitmen dalam menjaga sistem mobilitas yang berkelanjutan, untuk ketahanan perkotaan, serta mencapai target mengurangi 50 persen emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 dan emisi bersih pada tahun 2050," jelas Anies.
Anies bersepeda bersama Duta Besar Denmark Lars Bo Larsen; Duta Besar Kanada Cameron MacKay ; Wakil Duta Besar Belanda Ardi Stoios-Braken; serta Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Igor Driesmans. Mereka memulai kegiatan itu dari Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, melintasi kawasan Sudirman - Thamrin, dan berakhir di Terowongan Kendal, Jakarta Pusat.
Duta Besar Denmark Lars Bo Larsen mengakui menikmati perjalanan tersebut. Ia juga mengapresiasi fasilitas jalur sepeda yang telah disediakan oleh Pemprov DKI.
"Saya orangnya suka bersepeda dan itu tidak masalah di saat gerimis pun tetap dilakukan. Meskipun ada perasaan berbeda di saat musim penghujan, tapi saya suka udara segar saat pagi hari," ujar Lars.
"Saya tentu menikmati bersepeda bersama Gubernur Anies Baswedan. Saat berkendara bersama, saya menikmati penjelasan beliau dalam memperlihatkan tempat ruang terbuka publik sekaligus fasilitas transportasi umum yang terus diupayakan tetap terintegrasi," imbuhnya.
Di sisi lain, Lars juga menilai, di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat harus meningkatkan imunitas untuk berolahraga, seperti bersepeda. Kemudian, menurutnya, perkembangan moda transportasi sepeda di Jakarta sangat potensial mengingat budaya masyarakat untuk bersepeda sangat tinggi beberapa sejak tahun lalu.
"Ini harus ditingkatkan dan ini peluang bagi Jakarta untuk mewujudkannya, seperti penataan jalur yang lebih banyak lagi. Saya berharap, target Pemprov DKI Jakarta untuk penataan jalur sepeda segera terealisasi," ucapnya.
Hal senada disampaikan Duta Besar Kanada Cameron MacKay. Ia mengaku suka bersepeda saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) setiap hari Ahad sebelum pandemi Covid-19. Cameron menjelaskan, Jakarta telah berbenah dalam tiga tahun terakhir untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan transportasi umum, khususnya ketersediaan jalur sepeda.
"Saya menyukai bersepeda di Jakarta, jika kita memikirkan kota ini, Jakarta adalah kawasan Metropolitan yang besar. Di kota ini tersedia area terbuka hijau, kita bisa berjalan kaki menikmati suasana di trotoar, bisa juga dengan bersepeda," jelas Cameron.
Ia pun menilai, Jakarta sangat berpotensi menjadi kota besar sebagai tujuan wisata, bisnis, dan investasi. Sebab, jelas Cameron, Pemprov DKI Jakarta konsisten menjaga beberapa kawasan tetap hijau di area perkantoran, seperti menyediakan fasilitas transportasi umum yang berkualitas, serta keamanan hak pejalan kaki tetap terjaga.
"Saya mengapresiasi Gubernur Anies yang telah menjalankan tugasnya untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi di Jakarta," ungkap dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
