Kamis 11 Mar 2021 16:15 WIB

Nasdem-Golkar Jajaki Koalisi Pemilu 2024

Nasdem baru memiliki sekitar separuhnya terkait syarat pencalonan presiden.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Willy Aditya
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Willy Aditya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Nasdem Willy Aditya mengungkapkan, bahasan pertemuan Ketua Umum Surya Paloh dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. Dia mengatakan, salah satu yang dibicarakan adalah terkait konvensi capres untuk pemilu 2024.

Willy mengatakan, Golkar memiliki pengalaman konvensi di 2004. Anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan, Partai Nasdem melihat hal itu suatu hal yang bersifat elaboratif dan brainstorming.

"Tukar pikiran dan musyawarah tentu penting untuk membangun frekuensi yang sama dalam menjalankan strategi politik untuk ke depan. Jadi ini baru warming up," kata Willy Aditya dalam keterangan, Rabu (10/3).

Pimpinan Baleg DPR RI itu mengatakan, Nasdem baru memiliki sekitar separuhnya terkait syarat pencalonan presiden sebesar 20 persen. Dia menegaskan, tidak menutup kemungkinan adanya koalisi antara Nasdem dan Golkar atau partai lain karena perolehan suara Nasdem pada Pemilu 2019 lalu belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden.

"Tentu terbuka opsi dengan parpol lain karena politik suatu yang dinamis, maka pekerjaan rumah dari konvensi adalah koalisi dengan mengedepankan komunikasi politik lintas parpol," katanya.

Willy menekankan, politik adalah jalan untuk terus memberikan harapan pada publik. Dia menjelaskan, konvensi capres adalah instrumen sirkulasi kekuasaan yang transparan dan partisipatoris serta melibatkan beberapa pihak di luar partai seperti lembaga survei dan opinion leader.

Sebelumnya, pertemuan Surya Paloh dan Airlangga Hartarto terjadi di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu. Willy mengatakan, pertemuan kedua elite politik itu dimaksudkan untuk bertukar pikiran dan membangun frekuensi strategi politik ke depan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement