Kamis 11 Mar 2021 10:23 WIB

Meneladani Nabi dalam Misi Perjalanan Suci

Dalam konteks kekinian, pelajaran yang dapat diambil dari Isra' Miraj itu masih ada.

Isra dan Miraj (ilustrasi).
Foto: funfurl.com
Isra dan Miraj (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Agung Wijayanto, Presiden Direktur Laznas LMI

Isra’ Miraj tahun ini bertepatan pada hari Kamis, 11 Maret 2021 atau 27 Rajab 1442 H. Setiap momentum peringatan Isra’ Miraj, kisah tentang kebesaran Nabi Muhammad saw selalu diceritakan ulang, didongengkan, dan diwariskan dari generasi ke generasi. 

Baca Juga

Dalam sirah nabawiyah, diceritakan bahwa kisah Isra’ Miraj bermula dari suatu malam, ketika Nabi Muhammad saw mengunjungi Ka’bah. Sampai ke Ka’bah, rasa kantuk tiba-tiba menyergap hingga terlelap. Saat tertidur itulah, malaikat Jibril membangunkan nabi Muhammad SAW, hingga 3 kali.

Setelah terbangun, Nabi Muhammad saw diajak naik Buraq, kuda bersayap putih susu. Dengan kendaraan Buraq inilah Nabi Muhammad saw dan Malaikat Jibril terbang, melintasi bisingnya angin malam. Dikisahkan bahwa hanya dalam waktu sekejab, Nabi Muhammad saw sudah sampai di Baitul Maqdis, Yerusalem. 

 

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement