Rabu 10 Mar 2021 23:00 WIB

BPBD Gowa Evakuasi 16 Warga Terdampak Banjir di Somba Opu

Evakuasi dilakukan karena rumah warga sudah terendam banjir

Polisi mengevakuasi seorang warga dari lokasi banjir menggunakan perahu karet di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (10/3/2021). Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Gowa dan juga dibukanya pintu air bendungan bili-bili membuat sungai yang berada di sekitar daerah tersebut meluap sehingga mengakibatkan sejumlah rumah dan jalan terendam banjir.
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Polisi mengevakuasi seorang warga dari lokasi banjir menggunakan perahu karet di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (10/3/2021). Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kabupaten Gowa dan juga dibukanya pintu air bendungan bili-bili membuat sungai yang berada di sekitar daerah tersebut meluap sehingga mengakibatkan sejumlah rumah dan jalan terendam banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gowa berhasil mengevakuasi 16 orang warga yang terjebak banjir di Perumahan Mutiara Permai Jalan Yusuf Bauty, Kecamatan Somba Opu. Kepala BPBD Kabupaten Gowa Ikhsan Parawansa di Gowa, Rabu (10/3) mengatakan evakuasi dilakukan karena rumah warga sudah terendam banjir karena curah hujan yang sangat tinggi sejak semalam. 

"Curah hujan sangat tinggi sejak semalam sampai hari ini yang mengakibatkan terjadi genangan atau banjir di mana-mana, salah satunya di Kecamatan Somba Opu," ujarnya.

Baca Juga

Ikhsan mengatakan, kondisi cuaca ekstrim yang terjadi mengakibatkan di beberapa wilayah mengalami genangan bahkan banjir. Seperti di Kecamatan Somba Opu dan Pallangga. Di dua kecamatan tersebut banjir hingga setinggi paha orang dewasa. Dan di kecamatan lainnya hanya terjadi genangan hingga betis orang dewasa.

"Melihat kondisi cuaca yang ekstrim ini ada beberapa wilayah yang mengalami genangan-genangan yang diakibatkan curah hujan tinggi seperti di Somba Opu dan Pallangga, sehingga kami bersama tim turun langsung melakukan evakuasi," katanya.

Masyarakat yang dievakuasi kata Ikhsan akan diungsikan ke titik yang telah disediakan pemerintah kecamatan atau kelurahan/desa setempat. Titik evakuasi yang disediakan yakni di masjid-masjid dekat daerah masyarakat yang dievakuasi tersebut.

"Kami berkoordinasi dengan pemerintah setempat seperti camat dan lurah untuk menyiapkan lokasi atau titik pengungsian dan disediakan di masjid dekat tempat tinggal mereka dan ada beberapa yang dievakuasi ditempat kerabat terdekatnya," tambahnya.

Sampai saat ini dirinya bersama tim dan organisasi kemasyarakatan seperti SAR, TRC, Pramuka Peduli, PMI dan organisasi lainnya akan tetap memantau kondisi lapangan. Jika ditemukan warga yang terjebak akan langsung dilakukan evakuasi.

"Kami standby beberapa peralatan evakuasi seperti perahu karet dua buah, perahu fiber tiga buah, dan perahu lipat dua buah. Sehingga total tujuh buah. Bahkan ada beberapa perahu karet yang dimiliki Pramuka Peduli dan PMI yang ikut langsung bersama kami agar sewaktu-waktu mendapatkan laporan yang diduga berpotensi maka bisa segera dilakukan evakuasi," kata Ikhsan. Ia berharap curah hujan yang tinggi ini hanya bersifat sementara sehingga ketika hujan reda air atau genangan bisa kembali surut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement