Rabu 10 Mar 2021 20:51 WIB

Kenotariatan Unpad Masukan Perbankan Syariah di Kurikulum

Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan keuangan dan ekonomi syariah.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Webinar Fakultas Hukum UNPAD dan Ikatan Keluarga Alumni Notariat (IKANO) Unpad dengan Tema Branding Ekonomi Syariah Indonesia: Menuju Pusat Ekonomi Syariah Dunia pada Rabu (10/3) secara virtual.
Foto: Istimewa
Webinar Fakultas Hukum UNPAD dan Ikatan Keluarga Alumni Notariat (IKANO) Unpad dengan Tema Branding Ekonomi Syariah Indonesia: Menuju Pusat Ekonomi Syariah Dunia pada Rabu (10/3) secara virtual.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Saat ini, perbankan syariah menjadi alternatif bagi masyarakat yang tidak ingin menggunakan layanan perbankan konvensional. Oleh karena itu, sudah seharusnya perbankan syariah tidak menyamakan atau tidak mengikuti bank konvensional.

Demikian terungkap dalam webinar Fakultas Hukum UNPAD dan Ikatan Keluarga Alumni Notariat (IKANO) Unpad dengan Tema Branding Ekonomi Syariah Indonesia: Menuju Pusat Ekonomi Syariah Dunia pada Rabu (10/3) secara virtual. Adapun Keynote Speech diberikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (HC) K.H. Ma'ruf Amin, Opening Remarks oleh rektor Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, SE, M.SIE serta Welcoming Speech oleh Dekan Fakultas Hukum Unpad, Dr. Idris, SH, MA dan Ketua Umum IKANO Unpad, Dr. Ranti Fauza Mayana, SH.

Menurut Ketua Dewan Penasehat IKANO Unpad, Badar Baraba SH MH, saat ini perbankan syariah menjadi alternatif bagi masyarakat yang tidak ingin menggunakan layanan perbankan konvensional. "Oleh karena itu seharusnya perbankan syariah tidak menyamakan atau tidak mengikuti bank konvensional," ujar Badar kepada wartawan, Rabu (10/3).

Berkaitan dengan pendidikan, kata Badar, maka program magister kenotariatan UNPAD akan menjawab kebutuhan itu dan memasukannya dalam kurikulum pendidikan. "Agar nanti lulusan magister kenotariatan sudah bisa menjawab tantangan tersebut," katanya. 

Sementara itu dalam paparannya Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin mengatakan, sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan keuangan dan ekonomi syariah dan berimplikasi pada kebutuhan produk dan jasa halal yang terus meningkat.

"Dengan berkembangnya kelas menengah dan generasi milenial muslim yang sadar akan kebutuhan dan melakukan kegiatan sesuai keyakinannya, maka semakin meningkatkan kebutuhan akan  produk dan jasa keuangan syariah," katanya.

Di samping itu, kata Ma'ruf, halal awarness yang tinggi akan menumbuhkan industri halal seperti halal food, halal fashion, halal travel dan lain-lain. Dengan fakta tersebut, Indonesia akan memperkuat ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement